Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (
BI) menyebut Indeks Harga
Konsumen (IHK) pekan ketiga Juli naik 0,2 persen secara bulanan (
month-to-month) dibanding Juni. Kenaikan tercermin dari survei pemantauan harga nasional yang dilakukan otoritas moneter itu secara berkala.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kenaikan tersebut membuat inflasi secara tahunan (
year-on-year) mencapai 3,2 persen. Dengan kata lain, inflasi ini masih lebih kecil dibanding bulan lalu yakni 3,28 persen.
"Ini memang lebih rendah dibanding dua bulan sebelumnya karena berkaitan dengan Ramadan dan Idul Fitri 2019, di mana biasanya harga di bulan Juli kembali normal seperti biasa," terang Perry, Jumat (19/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, tetap saja ada beberapa komoditas yang menjadi biang keladi inflasi. Ia kemudian menyebut cabai merah yang mencatat inflasi 0,15 persen dan cabai rawit yang mengalami inflasi sebesar 0,1 persen secara bulanan.
Tak hanya itu, bahkan emas perhiasan juga mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. Tetapi menurutnya, masih banyak barang dan jasa yang menyumbang penurunan harga (deflasi), diantaranya bawang merah sebesar 0,05 persen dan daging ayam ras sebesar 0,03 persen.
"Tarif angkutan antar kota pun mengalami deflasi 0,04 persen," imbuh dia.
Perry memperkirakan harga akan tetap normal sehingga inflasi bisa mencapai di bawah rentang BI yakni 3,5 plus minus 1 persen. Bahkan, ia optimisme akan inflasi yang rendah juga dimanfaatkan BI untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo rate (7DRRR) sebesar 25 basis poin kemarin.
"Sekali lagi, survei pemantauan harga ini rendah dan inflasi kami harapkan bisa sesuai rentang," jelas dia.
Sebelumnya, pada Juni lalu, BPS mencatat laju inflasi sebesar 0,55 persen secara bulanan pada Juni 2019. Secara tahunan, inflasi Juni 2019 tercatat 3,28 persen. Adapun inflasi tahun berjalan hingga bulan keenam telah mencapai 2.05 persen.
Inflasi ini dipengaruhi oleh bahan makanan seperti cabe merah dengan andil inflasi 0,20 persen. Kemudian ikan segar 0,05 persen dan selebihnya adalah aneka sayuran seperti tomat sayur, cabai hijau dan lain-lain dengan andil 0,01 persen.
[Gambas:Video CNN] (glh/agt)