Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (
PUPR) meresmikan rumah susun sewa (rusunawa) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Rusunawa tersebut menyasar kalangan mahasiswa.
"Rusunawa Stikes Hafshawaty ini semoga bermanfaat mendukung proses belajar dan pembinaan mental dalam meningkatkan mutu generasi muda Indonesia," kata Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian
PUPR Khalawi Abdul Hamid pada acara peresmian Rusunawa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong baru-baru ini.
Dia menjelaskan, pembangunan rusunawa untuk mahasiswa ini pada dasarnya merupakan salah satu bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah dalam penyediaan rumah dan penataan lingkungan pendidikan. Pasalnya, lahan perumahan semakin terbatas sedangkan kebutuhan hunian meningkat. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melatih dan membentuk karakter generasi muda untuk tinggal di hunian vertikal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan yang bersumber dari dana APBN itu menghabiskan Rp10,2 miliar. Rusunawa telah dilengkapi fasilitas seperti jalan, air bersih, drainase, sanitasi, dan listrik. Setiap unitnya tersedia meubel: lemari, tempat tidur, meja, kursi.
"Saya berharap dengan ditandatanganinya prasasti ini, maka rusunawa sudah bisa langsung dihuni oleh para mahasiswa. Saya juga minta agar rusunawa ini dijaga dan dirawat dengan baik, sehingga bisa bermanfaat ke depannya," tutur Khalawi.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH Moh Hasan Mutawakil Alallah menyampaikan terima kasih kepada Kementerian
PUPR yang turut aktif membantu peningkatan kualitas pendidikan di pondok pesantren tersebut.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah karena pembangunan rusunawa ini merupakan wujud keberpihakan pemerintah terhadap pentingnya pendidikan terutama di pesantren," ujar Moh Hasan.
Sebagai informasi, Kemen PUPR telah membangun sebanyak 728 tower rumah susun sewa (rusunawa) dengan total 44.893 unit dalam kurun waktu 2015-2018. Pada 2019 ini Kemen PUPR menargetkan pembangunan 137 tower dengan jumlah 6.873 unit. Pembangunan rusunawa bertujuan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pekerja, nelayan, santri, dan mahasiswa.