300 Peserta Ikuti Diklat Industri Garmen BPSDMI Kemenperin
Advertorial | CNN Indonesia
Selasa, 17 Sep 2019 00:00 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
BPSDM Kemenperin Gelar Diklat Operator Mesin Industri Garmen (Foto:Kemenperin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengembangan SDMIndustri Kementerian Perindustrian menggelar Diklat Operator mesin industri garmen berbasis kompetensi. Diklat ini diikutisekitar 300 peserta yang nantinya langsung dipekerjakan di industri garmen di seluruh indonesia.
Kegiatan diklat dibuka pada 16 September dan berlangsung efektif selama 18 hari hingga 5 Oktober 2019 mendatang. Seluruh proses pelatihan digelar di balai Diklat Industri dari Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian Jakarta.
Peserta yang ikut melalui tiga jalur rekrutmen. Ada yang mendaftar langsung melalui BDI daerah maupun secara online atau peserta sudah terdaftar sebagai tenaga kerja di pabrik yang kemudian dibawa ke BDIuntuk menjalani diklat.
Menariknya,peserta akan menjalani Diklat 3-in-1 yang diberikan langsung oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia. Artinya peserta tidak hanya mendapat pelatihan teknis operasi mesin industri garmen dan tekstil tetapi juga pembekalan kepribadian yang dibutuhkan saat kerja.
Suasana diklat pun disusun sedemikian rupa sehingga peserta akan terbiasa dengan iklim kerja industri.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Eko S.A. Cahyanto menjelaskan kompetensi itu butuh tiga hal. Pertama, pengetahuan, kedua keterampilan, ketiga sikap perilaku. Sikap perilaku ini paling penting. Budaya industri itu harus dimiliki oleh teman-teman peserta diklat. "Oleh karena itu, diklat di sini kita punya sistem bagaimana mereka selama ini belum bekerja biasanya, sebagian besar belum bekerja, mereka masuk ke sini, masuk ke sebuah sistem, sehingga mereka gak kaget masuk ke industri," kata Eko.
"Kalau untuk ruangannya,ini mungkin bisa dirasakan agak hangat sedikit karena memang biasanya semacam ini sehingga mereka tidak kaget ketika di industri. Mulai dari mereka tinggal, mereka bangun, membersihkan diri, makan, sampai melakukan pelatihan ini kita punya sistem yang sangat detail sehingga setiap individu terlatih membiasakan diri, disiplin masuk ke dalam sistem. Ini kita harapkan bisa memberikan karakter tenaga kerja industri di masing-masing peserta diklat ini," lanjutnya.
Setelah pelatihan, BPSDMI pun akan memberikan sertifikasi dan penempatan kerja di sejumlah industri mitra BPSDMI yang sudah menjalin kerjasama dengan total 12 industri di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pengembangan kualitas SDMjuga menjadi fokus program pemerintahan Joko Widodo lima tahun mendatangmengingat tantangan era industri 4.0 perlu pelatihan tenaga kerja agar berkompeten dan mampu bersaing perlu dilakukan secara intens.
Terlebih dari segi ekonomi,industri tekstil dan garmen ini merupakan penyerap tenaga kerja ketiga terbesar di Indonesia
Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet Setia Bhakti menambahkan pemerintah melihat target-target pertumbuhan ini tidak bisa dicapai hanya dari sisi infrastruktur atau objek-objek ekonomi saja.
"Dari sisi manusia yang handal, terampil dan seterusnya itu memang ternyata punya pengaruh yang besar. Apa yang dilakukan teman-temanKemenperin sekarang yang kita buka sama-sama itu adalah bagian dan ini yang harus kita lakukan, antara industri, antara ketersediaan tenaga kerja ini ada keterkaitan match," tuturnya.
"Jadi dengan apa yang dilakukan ini angka pengangguran bisa kita tekan. Angka kemiskinan, kalau mereka bekerja tentunya ini suatu multiplayer ya,pasti tentunya akan kita tekan," lanjut dia.
Kontribusi industri tekstil dan garmen sesungguhnya memainkan peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi indonesia di tahun 2019 pertumbuhan industri ini diproyeksi mencapai 6-7 persen di antaranya didukung oleh ekspor.
Dengan kualitas SDM yang terlatih diharapkan bisa produktif dan mampu bersaing demi kemajuan industri Indonesia.(adv/adv)