Perang Dagang, Ekspor China ke AS Anjlok 17 Persen

CNN Indonesia
Senin, 14 Okt 2019 14:23 WIB
Perang dagang yang berkecamuk antara AS dengan China telah membuat ekspor Negeri Tirai Bambu ke Negeri Paman Sam anjlok 17 persen pada September kemarin.
Ilustrasi ekspor-impor. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai perdagangan China dengan Amerika Serikat (AS) anjlok sampai dengan dua digit pada September 2019 kemarin akibat perang dagang. Data bea cukai setempat menunjukkan nilai ekspor negara tersebut ke AS yang merupakan pasar terbesar mereka hanya mampu mencapai US$36,5 miliar.

Nilai tersebut, anjlok 17,8 persen, lebih dalam jika dibandingkan dengan penurunan ekspor sepanjang Agustus yang 16 persen. Impor produk AS yang dilakukan China juga menurun 20,6 persen dari tahun sebelumnya menjadi US$ 10,6 miliar.

Tak hanya ke Eropa, penurunan ekspor China juga terjadi pada perdagangan global. Data bea cukai setempat melaporkan ekspor Negeri Tirai Bambu hanya mencapai US$218,1 miliar, melemah 1,4 persen dibanding tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk impor, hanya mencapai US$178,5 miliar atau turun 5,8 persen dibandingkan tahun lalu.

"Tantangan global yang dihadapi sektor perdagangan luar negeri China masih sangat beragam dan membahayakan. Ketidakstabilan dan ketidakpastian ekonomi masih meningkat," katanya seperti dikutip dari AP, Senin (14/10).

Penurunan perdagangan tersebut meningkatkan tekanan terhadap Pemerintahan Presiden China Xi Jinping. Maklum, di tengah tekanan tersebut, ekonomi China belakangan ini juga kian terpuruk.

Pada kuartal II lalu, pertumbuhan ekonomi China tercatat melambat 6,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut merupakan yang terendah dalam 26 tahun terakhir.

Pertumbuhan China diramalkan akan melambat lagi ke level 5,9 persen pada kuartal III nanti, di bawah target tahun ini yang minimal 6 persen.

[Gambas:Video CNN]
Perang dagang telah berkecamuk antara China dengan AS sejak pertengahan 2018 lalu. Kedua belah pihak sampai dengan saat ini masih mencari jalan untuk menyelesaikan konflik dagang tersebut.

Sinyal damai perang dagang muncul pekan lalu. Presiden AS Donald Trump setuju menunda serangan tarif tambahan terhadap impor China. Sinyal juga ditangkap dari kemauan China membeli produk pertanian AS senilai US$500 miliar.

Meskipun demikian, AS masih punya rencana menaikkan tarif impor atas barang bernilai US$160 miliar asal China mulai Desember mendatang.

 
(hns/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER