JK Sebut Redenominasi Rupiah Belum Mendesak

CNN Indonesia
Jumat, 18 Okt 2019 07:07 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan redenominasi rupiah yang sudah diwacanakan sejak beberapa tahun lalu belum dilakukan karena ada masalah lain yang penting.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan istrinya. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan rencana redenominasi rupiah yang sudah dihembuskan Bank Indonesia sejak sembilan lalu sampai saat ini belum diwujudkan karena pemerintah memiliki fokus lain yang dipandang lebih penting untuk segera diselesaikan. Dengan kata lain, redenominasi belum dianggap mendesak.

"Rencana redenominasi sudah ada di BI sejak zamannya Pak Darmin Nasution. Tapi karena tidak terlalu urgent jadi kami tunda dulu," ujarnya, Kamis (17/10).

Redenominasi merupakan penyederhanaan nominal mata uang tanpa mengurangi kemampuan uang untuk membeli barang. Ini artinya, redenominasi hanya mengurangi angka nol saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti tinggal kurangi tiga nolnya kan," kata JK.

Sebelumnya, rencana redenominasi sempat dikemukakan kembali oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Namun, hal itu belum juga direalisasikan karena menunggu arahan dari pemerintah.

Eksekusi redenominasi tak bisa dilakukan selama pemerintah belum bersedia membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi Mata Uang dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Jika disahkan menjadi uu, beleid tersebut akan menjadi dasar hukum bagi bank sentral untuk mengedarkan pecahan redenominasi di mana tiga nol di belakang nominal yang berlaku saat ini akan hilang. Contoh, uang Rp1.000 menjadi Rp1.

Proses persiapan dan transisi ke pecahan mata uang redenominasi diperkirakan memakan waktu hingga satu dekade.

[Gambas:Video CNN] (aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER