Jakarta, CNN Indonesia --
Saudi Aramco berencana akan menunda penawaran saham perdana (Initial Public Offering/
IPO) yang seharusnya dilakukan awal November.
Dilansir dari
AFP, sumber mengungkap alasan dibalik penundaan IPO karena dua fasilitas minyak Saudi Aramco diserang oleh drone pada pertengahan September lalu.
Serangan tersebut membuat perusahaan membatasi produksi. Sumber mengatakan kepada AFP, penundaan ini diperkirakan terjadi hingga Desember atau Januari.
Perusahaan migas pelat merah tersebut diperkirakan memiliki valuasi mencapai US$1,5 triliun hingga US$2 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IPO adalah bagian dari upaya Riyadh yang berada di bawah pimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonominya menjauh dari minyak bumi.
Perusahaan berencana melepas lima persen saham beredar di bursa dengan target dana yang didapat sekitar US$20 miliar.
Sebagai informasi, serangan terhadap dua fasilitas minyak Aramco menyebabkan hilangnya produksi minyak 5,7 juta barel per hari. Jumlah itu setara dengan 5 persen dari pasokan dunia.
(age)