Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (
BUMN) Erick Thohir mengklaim sudah mengantongi nama calon direktur utama PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Calon tersebut diakui Erick berasal dari internal Bank Mandiri.
"Kalau Bank Mandiri sudah (ada namanya). Yang pasti bekas, lulusan, atau masih orang Bank Mandiri," ucap Erick, Rabu (30/10).
Nantinya, nama itu akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan berlangsung pada Desember 2019 mendatang. Namun, Erick tak menyebut pasti berapa calon yang akan diajukan oleh Kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, posisi direktur utama di Bank Mandiri kosong sejak Kartika Wirjoatmodjo ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Jokowi. Saat ini, nahkoda Bank Mandiri dipegang sementara oleh Wakil Dirut Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto.
Sebelumnya, Erick mengatakan pihaknya akan mulai membahas calon direktur utama untuk mengisi kekosongan pada sejumlah perusahaan pelat merah hari ini. Selain Bank Mandiri, perusahaan lainnya yang juga membutuhkan direktur utama adalah PT Inalum (Persero) yang juga kosong setelah Budi Gunadi Sadikin diangkat sebagai Wakil Menteri BUMN.
Selama kekosongan ini, Deputi Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno bilang tugas Budi akan digantikan oleh Direktur Layanan Strategis Ogi Prastomiyono.
Selain itu, posisi direktur utama di PT PLN (Persero) juga kosong setelah Sofyan Basir ditetapkan sebagai tersangka kasus suap korupsi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1. Saat ini, posisinya diisi oleh Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani.
Lalu, mantan Direktur Utama PTPN Dolly Pulungan yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap distribusi gula. Saat ini, posisinya diisi oleh Plt Dirut PTPN M. Abdul Ghoni.
"(Nama calon direktur utama) Bank Mandiri sudah ada, kalau Inalum belum," tegas Erick.
Sementara itu, ia juga meminta kepada seluruh direksi BUMN untuk membuat rencana kerja lima tahun ke depan. Nantinya, pihak Kementerian BUMN akan mengkaji strategi dan bisnis modal yang direncanakan tersebut.
"Saya sudah minta semua direksi BUMN membuat rencana kerja lima tahun yang akan kami kaji secara profesional," kata Erick.
Ia menambahkan bisa saja ada perubahan direktur utama di beberapa BUMN jika memang diperlukan. Hal itu akan bergantung dari kinerja dan rencana masing-masing perusahaan.
"Tidak masif (pergantiannya). Kalau yang sudah bagus ya kena harus diubah, tetapi kan ini bagian dari profesionalisme," pungkas dia.
[Gambas:Video CNN] (aud/bir)