Sentimen Ekonomi AS Kerek Rupiah ke Rp14.030 per Dolar AS

CNN Indonesia
Rabu, 30 Okt 2019 16:55 WIB
Nilai tukar rupiah bertengger di posisi Rp14.030 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (30/10) sore, menguat 0,03 persen dibandingkan kemarin.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.030 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Rabu (30/10) sore. Kurs mata uang garuda tercatat menguat 0,03 persen dibandingkan perdagangan kemarin, Rp14.028 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.044 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Selasa (29/10), Rp14.023 per dolar AS. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp14.029 hingga Rp14.049 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Tercatat, peso Filipina menguat 0,27 persen, yuan China 0,24 persen, baht Thailand 0,02, yen Jepang 0,06 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, dolar Singapura dan ringgit Malaysia juga masing-masing menguat sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, won Korea melemah 0,42 persen. Kondisi serupa juga terjadi pada lira Turki sebesar 0,24 persen, rupee India 0,14 persen, serta Hong Kong 0,01 persen.

Di negara maju, mayoritas nilai tukar menguat terhadap dolar AS. Dolar Australia terpantau menguat 0,14 persen. Namun, poundsterling Inggris melemah 0,08 persen, euro keok 0,04 persen, dan dolar Kanada turun 0,05 persen.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah terjadi berkat sentimen data ekonomi AS.

"Data-data ini mengisyaratkan perekonomian AS masih menggeliat, dan kemungkinan besar resesi tidak akan terjadi dalam waktu dekat," kata Ibrahim saat diwawancarai CNNIndonesia.com, Rabu (30/10).

Menurut Ibrahim, hal tersebut melahirkan potensi penurunan suku bunga dari The Fed yang membuat peningkatan nilai rupiah.

" Namun yang di tunggu pasar adalah komentar The Fed apakah akan masih menurunkan suku bunga berikutnya atau tidak sehingga pasar kembali galau dengan sikap The Fed nanti pagi," tuturnya

Sementara dari sisi domestik, Ibrahim mengatakan pelaku pasar masih menunggu rilis data laju inflasi bulan Oktober di akhir pekan ini.

Ibrahim menyebut konsensus yang dihimpun para analis telah memperkirakan inflasi bulan ini sebesar 3,27 persen secara tahunan, atau melambat dibandingkan September yaitu 3,39 persen.
[Gambas:Video CNN]
Namun menurut Ibrahim, pelambatan tersebut masih sesuai dengan ekspektasi pemerintah.

Lebih lanjut, Ibrahim berpendapat bahwa pada perdagangan besok rupiah akan menguat di kisaran Rp14.010 hingga Rp14.055 per dolar AS.
(ara/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER