
Jika Perundingan Gagal, Trump Ancam Kerek Tarif Impor China
CNN Indonesia | Rabu, 13/11/2019 10:16 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan ancaman baru. Ia menyatakan jika perundingan dagang fase I gagal memberikan hasil menguntungkan bagi negaranya, ia akan menaikkan tarif impor atas barang asal China menjadi lebih tinggi lagi.
Ia juga menyatakan mau menerima hasil perundingan jika menguntungkan Amerika. "Kami hanya akan menerima kesepakatan yang bisa diterima oleh orang Amerika," katanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (13/11).
Trump menambahkan saat ini pembicaraan dagang dengan China masih berlangsung. Tapi, ia tidak merinci apakah pembicaraan tersebut sudah menghasilkan kesepakatan yang diinginkan.
"Tapi kesepakatan bisa segera terjadi," katanya.
Perundingan dagang antara Amerika Serikat dengan China disebut-sebut mencapai perkembangan menggembirakan. Kementerian Perdagangan China beberapa waktu lalu mengatakan dalam perkembangan perundingan yang baru, China dengan AS sepakat untuk menghapus tarif impor di antara mereka berdua yang telah diberlakukan selama perang dagang beberapa bulan belakangan ini.
Kesepakatan tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, Kamis (7/11).
"Dalam dua minggu terakhir, para pemimpin negosiasi dari kedua belah pihak telah mengadakan diskusi yang serius dan konstruktif mengenai penyelesaian masalah inti mereka dengan benar dan sepakat untuk menurunkan tarif tambahan secara bertahap, karena kemajuan dibuat menuju kesepakatan (akhir)," katanya.
[Gambas:Video CNN]
Informasi yang disampaikan Kementerian Perdagangan China tersebut sempat membuat pasar lega. Namun kelegaan tak berlangsung lama.
Presiden Trump menyatakan pihaknya belum punya kesepakatan apa pun dengan China, termasuk menghapus tarif impor barang asal China.
"Mereka (China) ingin kemunduran. Saya belum menyetujui apapun. China ingin sedikit kemunduran, bukan kemunduran total karena mereka tahu saya tidak akan melakukannya," ujar Trump.
Namun, ia mengakui bahwa perundingan dagang hampir membuahkan kesepakatan.
(AFP/agt)
Ia juga menyatakan mau menerima hasil perundingan jika menguntungkan Amerika. "Kami hanya akan menerima kesepakatan yang bisa diterima oleh orang Amerika," katanya seperti dikutip dari AFP, Rabu (13/11).
Trump menambahkan saat ini pembicaraan dagang dengan China masih berlangsung. Tapi, ia tidak merinci apakah pembicaraan tersebut sudah menghasilkan kesepakatan yang diinginkan.
"Tapi kesepakatan bisa segera terjadi," katanya.
Kesepakatan tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, Kamis (7/11).
"Dalam dua minggu terakhir, para pemimpin negosiasi dari kedua belah pihak telah mengadakan diskusi yang serius dan konstruktif mengenai penyelesaian masalah inti mereka dengan benar dan sepakat untuk menurunkan tarif tambahan secara bertahap, karena kemajuan dibuat menuju kesepakatan (akhir)," katanya.
[Gambas:Video CNN]
Informasi yang disampaikan Kementerian Perdagangan China tersebut sempat membuat pasar lega. Namun kelegaan tak berlangsung lama.
Presiden Trump menyatakan pihaknya belum punya kesepakatan apa pun dengan China, termasuk menghapus tarif impor barang asal China.
"Mereka (China) ingin kemunduran. Saya belum menyetujui apapun. China ingin sedikit kemunduran, bukan kemunduran total karena mereka tahu saya tidak akan melakukannya," ujar Trump.
Namun, ia mengakui bahwa perundingan dagang hampir membuahkan kesepakatan.
(AFP/agt)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
EKOPEDIA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Perajin Prediksi Harga Kedelai Masih Akan Naik Sampai Mei
Ekonomi • 29 menit yang lalu
Merger dengan Perinus, Perindo Tunggu Proses Jadi PT
Ekonomi 4 jam yang lalu
Erick Sebut Mobil Listrik Bakal Ganggu Bisnis SPBU Pertamina
Ekonomi 9 jam yang lalu