
Jokowi Ikhlas 'Bakar Duit' Promosi Wisata Indonesia
Kementerian PUPR, CNN Indonesia | Jumat, 29/11/2019 13:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan ikhlas 'bakar duit' lewat anggaran jumbo untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Sebab, ia meyakini anggaran jumbo promosi pariwisata akan mendongkrak jumlah wisatawan.
Namun demikian, ia mengingatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama untuk memanfaatkan anggaran agar tepat sasaran. "Kalau negara lain dananya 10, Menteri Pariwisata (Wishnutama) minta 20, saya beri. Tapi, harus tepat sasaran," ujar Jokowi, Kamis (28/11) malam.
Toh, sambung Jokowi, anggaran jumbo untuk promosi wisata akan mendatangkan turis, termasuk turis asing. Ujung-ujungnya, kedatangan turis akan memberikan tambahan devisa bagi Indonesia.
Devisa ini dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan pembiayaan impor ke negara lain. Selain itu, dibutuhkan untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dari mata uang negara lain.
"Tidak apa promosi besar-besaran, silakan Kemenpar," kata orang nomor satu di Indonesia itu.
Kendati begitu, mantan gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan agar kegiatan promosi juga disertakan dengan pembagian segmentasi wisatawan. Mulai dari super premium, premium, menengah, hingga untuk kalangan bawah.
"Jangan dicampur-campur. Labuan Bajo misalnya, tidak semua orang bisa ke sana, bayarnya mahal. Tapi ini masih di-desain memang, tahun depan baru selesai," tutur Jokowi.
Kemudian, ia juga ingin pengelolaan destinasi wisata dilakukan secara fokus dan perlahan. Misalnya, saat ini berkonsentrasi lebih dulu pada lima destinasi wisata Bali baru, yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, dan Manado.
"Dalam tiga tahun hanya fokus ke lima tempat, insyaallah di akhir 2020 selesai semuanya, airport sudah diperbesar, runway diperpanjang. Sisanya, tiga tahun selanjutnya baru dirampungkan lagi," jelasnya.
Sebagai informasi, Kementerian Pariwisata sejatinya sudah mendapat tambahan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp6,35 triliun pada September 2019. Anggaran itu akan digunakan untuk empat destinasi super prioritas.
Pengembangan wisata di Danau Toba akan mendapat tambahan dana sebesar Rp2,2 triliun, Borobudur Rp2,1 triliun, Mandalika Rp1,9 triliun, dan Labuan Bajo Rp300 miliar. Tahun depan, pagu anggaran kementerian sebesar Rp4,33 triliun.
[Gambas:Video CNN] (uli/bir)
Namun demikian, ia mengingatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama untuk memanfaatkan anggaran agar tepat sasaran. "Kalau negara lain dananya 10, Menteri Pariwisata (Wishnutama) minta 20, saya beri. Tapi, harus tepat sasaran," ujar Jokowi, Kamis (28/11) malam.
Toh, sambung Jokowi, anggaran jumbo untuk promosi wisata akan mendatangkan turis, termasuk turis asing. Ujung-ujungnya, kedatangan turis akan memberikan tambahan devisa bagi Indonesia.
Devisa ini dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan pembiayaan impor ke negara lain. Selain itu, dibutuhkan untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dari mata uang negara lain.
Kendati begitu, mantan gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan agar kegiatan promosi juga disertakan dengan pembagian segmentasi wisatawan. Mulai dari super premium, premium, menengah, hingga untuk kalangan bawah.
"Jangan dicampur-campur. Labuan Bajo misalnya, tidak semua orang bisa ke sana, bayarnya mahal. Tapi ini masih di-desain memang, tahun depan baru selesai," tutur Jokowi.
Kemudian, ia juga ingin pengelolaan destinasi wisata dilakukan secara fokus dan perlahan. Misalnya, saat ini berkonsentrasi lebih dulu pada lima destinasi wisata Bali baru, yaitu Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, dan Manado.
Sebagai informasi, Kementerian Pariwisata sejatinya sudah mendapat tambahan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp6,35 triliun pada September 2019. Anggaran itu akan digunakan untuk empat destinasi super prioritas.
Pengembangan wisata di Danau Toba akan mendapat tambahan dana sebesar Rp2,2 triliun, Borobudur Rp2,1 triliun, Mandalika Rp1,9 triliun, dan Labuan Bajo Rp300 miliar. Tahun depan, pagu anggaran kementerian sebesar Rp4,33 triliun.
[Gambas:Video CNN] (uli/bir)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
LIHAT SEMUA
EKOPEDIA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

PPnBM 0 Persen, Kemenkeu Ingin Ungkit Konsumsi Kelas Menengah
Ekonomi • 52 menit yang lalu
BKPM Bakal Ajak MUI Koordinasi Soal Izin Investasi Miras
Ekonomi 10 jam yang lalu
Kadin: Sekitar 7.000 Perusahaan Daftar Vaksin Mandiri
Ekonomi 12 jam yang lalu