Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
China bakal memangkas tarif impor 850 produk mulai Januari 2020, salah satunya
daging babi beku. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu China mengatasi persoalan defisit daging babi.
Dilansir dari
AFP, Senin (23/12), Komisi Tarif Pabean Dewan Negara China mengumumkan tarif impor daging babi beku bakal dipangkas dari 12 hingga 8 persen mulai 1 Januari 2020.
China memang tengah kekurangan pasokan daging babi sejak diserang wabah virus flu babi Afrika. Berdasarkan data resmi China, lebih dari sejuta ekor babi dimusnahkan akibat virus tersebut. Akibatnya, harga daging yang merupakan konsumsi utama di China itu melonjak dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi Tarif Pabean Dewan Negara China menyatakan perubahan itu akan mengoptimalkan "struktur perdagangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan kualitas tinggi."
Selain daging babi, produk lain yang tarif impornya dipangkas antara lain ikan, keju, kacang, farmasi, dan berbagai bahan kimia.
Pemerintah China juga menyatakan, mulai 1 Juli 2020, akan memangkas sejumlah tarif produk teknologi.
Sejumlah negara juga akan menikmati tarif impor yang lebih rendah di bawah negosiasi ulang perjanjian bilateral. Beberapa negara itu antara lain New Zealand, Peru, Kosta Rika, Islandia, Australia, Korea Selatan, dan Pakistan.
China menyatakan pemangkasan tarif tersebut tidak terkait dengan perkembangan perang dagang antara Negeri Tirai Bambu dengan Amerika Serikat (AS) yang telah menyeret pertumbuhan ekonomi global.
[Gambas:Video CNN]Pada awal bulan ini, kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu mengumumkan kesepakatan fase I untuk mengurangi tensi yang sudah berlangsung lebih dari setahun itu.
Pekan lalu, China menyatakan akan membebaskan tarif impor untuk sejumlah produk kimia asal AS, di antaranya lem dan perekat industri, serta beberapa jenis parafin yang lazim digunakan untuk produk kosmetik dan makanan.
(afp/sfr)