Jakarta, CNN Indonesia -- Forbes merilis deretan saham
ritel terburuk di sepanjang tahun ini. Yakni, department store Macy's, ritel pakaian Gap, dan L Brands, pemegang merek
Victoria's Secret.
Alasan Forbes memasukkan mereka dalam catatan saham terjelek lantaran investor berbondong-bondong menjual saham ketiga peritel tersebut.
Macy's, misalnya, nilai sahamnya rontok 46 persen dan tercatat saham dengan kinerja terburuk di S&P 500. Perusahaan ini cuma bernilai US$ 5 miliar dari sebelumnya US$24 miliar pada 2015 lalu.
Saham perusahaan rontok lantaran Macy's mulai kehilangan pengunjung. "Perlambatan penjualan lebih curam dari yang kami harapkan," ujar CEO Macy's Jeff Gennette, dikutip Forbes, Selasa (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengecer, lanjut Gennette, juga melaporkan penurunan penjualan toko dalam dua tahun terakhir.
Selain Macy's, peritel pakaian merek Gap juga mencatat kinerja saham yang buruk versi S&P 500. Nilai sahamnya dilaporkan rontok 31 persen.
CEO Gap mundur dan manajemen dirombak, di tengah transformasi perusahaan untuk melakukan pemisahan unit usahanya, seperti Old Navy, Banana Republic dan beberapa merek lainnya.
L Brands, pemegang merek Victoria's Secret juga mengalami tahun yang suram dengan nilai saham anjlok 28 persen. Produsen pakaian dalam yang dikenal karena iklan-iklan seksinya tersebut kehilangan pangsa pasarnya dari kehadiran ThirdLove dan True&Co.
Pesaing Victoria's Secret itu mempromosikan mereknya dari postur tubuh kebanyakan wanita. Akibat persaingan sengit itu, peragaan busana tahunan Victoria's Secret dibatalkan untuk pertama kalinya.
Persaingan sengit dengan ThirdLove dan True&Co berdampak pada penurunan penjualan Victoria's Secret.
Di samping tiga peritel di atas, S&P 500 juga mencatat saham Amazon dengan kinerja buruk. Meski demikian, saham perusahaan besutan Jeff Bezos tersebut tetap mendaki naik 19 persen dan membuat Bezos menjadi orang terkaya di dunia.
[Gambas:Video CNN] (bir)