Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Karya Citra Nusantara kembali mengalami jalan buntu untuk kedua kalinya, setelah pada Desember lalu juga tidak ada kesepakatan yang bisa diambil.
Dalam rapat kedua yang digelar Kamis (23/1), kedua pemegang saham sama-sama mengajukan penundaan karena sedang menempuh proses damai.
Sementara pada RUPSLB pertama pada 27 Desember 2019, gagal mencapai kata sepakat karena PT KBN yang memiliki 15% saham di PT KCN disebut tetap mempermasalahkan komposisi kepemilikan saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RUPSLB akan kembali di gelar pada Februari 2020.
''Rapat umum kembali ditunda maksimal sebulan sejak rapat yang digelar hari ini, karena kedua pemegang saham sedang melakukan upaya-upaya perdamaian untuk mengakhiri semua perbedaan pendapat, sengketa yang selama ini ada,'' ujar Plt. Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi yang memimpin RUPSLB pada Kamis, di Jakarta (23/01).
Dalam rapat, hadir perwakilan dari pemegang saham mayoritas PT Karya Tekhnik Utama (KTU), sedangkan PT KBN diwakilkan kuasa hukum.
Upaya perdamaian yang dilakukan kedua pihak disebut akan fokus untuk menyelesaikan komposisi pemegang saham.
"Kami sangat berharap sebelum sebulan, sudah ada kesepakatan yang bisa diambil kedua pemegang saham karena hal ini berpengaruh terhadap kinerja," ujar Widodo Setiadi usai menutup RUPSLB kedua.