Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono membuka alasan kenapa tarif
tol disesuaikan akhir Januari 2020. Ia mengatakan sebenarnya penyesuaian tarif enam ruas tol direncanakan mulai berlaku awal bulan.
Namun, banjir yang melanda sejumlah wilayah, termasuk Jakarta beberapa waktu lalu membuat rencana tersebut tertunda.
Karena masalah tersebut, ia bilang surat keputusan menteri yang mengatur kanaikan tarif tersebut baru ditekennya 23 Januari lalu. Padahal, surat tersebut sudah dikirimkan kepadanya sejak 31 Desember.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menahan penerbitan SK tersebut karena ingin fokus dalam menyelesaikan penanganan banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya. Basuki mengatakan setelah diteken 23 Januari lalu, sejatinya penyesuaian tarif tol harus disosialisasikan ke masyarakat selama dua minggu.
"Kalau aturannya, begitu ada SK Menteri PUPR itu ada sosialisasi dua minggu sebelum tarifnya diberlakukan. Bagaimana sosialisasinya bisa melalui media-media yang ada sekarang, media sosial, spanduk," katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat (31/1).
Basuki menyatakan penyesuaian tarif tol, termasuk kenaikan merupakan hal yang tak bisa dihindari.
"Itu (penyesuaian tarif) kan undang-undang. Setiap dua tahun undang-undang itu menyampaikan dapat disesuaikan. Penyesuaiannya tergantung SPM (standar pelayanan minimal). Kadang sudah memenuhi SPM pun kalau kondisinya tidak memungkinkan saya tahan," katanya.
Sebanyak enam ruas tol mengalami penyesuaian tarif mulai 31 Januari 2020. Tol tersebut adalah, Cawang-Tomang-Pluit, Tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol-Jembatan Tiga-Pluit, Tol Ujung Pandang tahap I, Tol Gempol-Pandaan tahap I, Tol Bali-Mandara, dan Tol Pondok Aren-Serpong.
[Gambas:Video CNN] (agt)