Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa
maskapai penerbangan di Indonesia mengaku merugi akibat wabah
Virus Corona. Kerugian terjadi karena wabah telah mengakibatkan beberapa rute-rute penerbangan dari dan menuju
China terpaksa dibatalkan.
Salah satu kerugian dialami Batik Air, yang merupakan anak perusahaan dari Lion Air. CEO Batik Air Ahmad Luthfie mengaku belum dapat mengidentifikasi seberapa besar kerugian yang dialami perseroan.
Ia hanya menyebut kerugian tersebut terjadi lantaran lima rute penerbangan Batik Air ke China terpaksa disetop. Dampak penghentian tersebut, lima pesawat Lion Air Group milik Batik yang terbang di rute-rute yang dibatalkan tersebut kini dalam proses
maintenance di Hanggar Bandara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada lima kota, ya itu (terpaksa penerbangan) harus disetop. Jadi lima pesawat, sekarang di-
maintenance di dalam hanggar, dibersihkan, dan sebagainya," ungkapnya.
Untuk menghindari kerugian lebih lanjut, Ahmad mengatakan pihaknya akan menggarap rute-rute yang menguntungkan untuk mengganti rute penerbangan ke China.
"Mungkin kami akan menambah frekuensi domestik ke rute penerbangan yang menguntungkan seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan," ujarnya.
Tak hanya sampai di situ, Batik pun berencana untuk mengurangi frekuensi perjalanan ke Thailand. Pasalnya, kasus Virus Corona dikabarkan sudah mulai menyebar di negara tersebut.
"Kami sudah kurangi dari
daily (setiap hari) jadi tiga kali seminggu," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]Selanjutnya, Ahmad mengatakan bahwa pihak manajemen Batik Air tengah mencari cara untuk menekan kerugian akibat dampak lebih lanjut Virus Corona.
Tak hanya Batik, maskapai lainnya, yakni Citilink pun mengalami hal yang sama. VP Corporate Secretary dan CSR Citilink Resty Kusandarina mengungkap bahwa perseroannya mengalami dampak penurunan pendapatan.
"Dengan kondisi tersebut, tentu saja berdampak kepada penurunan jumlah potensi market khususnya bagi penerbangan rute China," ucap Resty tanpa menjelaskan kerugian yang dialami perseroan secara rinci.
Sama seperti Batik Air, Resty menjelaskan bahwa seluruh rute penerbangan Citilink menuju Negeri Tirai Bambu juga disetop tanpa tenggat waktu yang jelas.
"Terkait dengan hal tersebut, Citilink untuk sementara waktu membatalkan seluruh penerbangan reguler dan charter dan menuju Tiongkok sampai waktu yang belum ditentukan," ungkapnya.
Namun, berbeda dengan Batik Air, Resty mengatakan pihaknya bakal melakukan strategi khusus dengan melakukan penyesuaian pada kapasitas penerbangan.
"Oleh karena itu, Citilink melakukan
contingency plan yaitu dengan penyesuaian kapasitas penerbangan di rute-rute yang di terbangi," pungkasnya.
(ara/agt)