Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Sentral
AS The Fed mengamati dengan cermat dampak penyebaran
Virus Corona di China. Pasalnya, virus sudah menyebar ke beberapa negara dan telah membunuh lebih dari 1.000 orang.
Selain itu, virus juga telah menyebabkan kegiatan bisnis dan operasi sarana transportasi di China terganggu.
"The Fed terus memantau dengan cermat munculnya Virus Corona yang dapat menyebabkan gangguan di China dan berpotensi meluas ke seluruh ekonomi global," kata Gubernur bank sentral AS Jerome Powell seperti dikutip dari
AFP, Rabu (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan sebenarnya kondisi ekonomi di AS sampai dengan saat ini masih cukup baik. Tapi, penyebaran wabah Virus Corona bisa memberikan risiko, termasuk bagi ekonomi AS.
Menurutnya, virus tersebut pasti akan menghantam ekonomi Cina bersama dengan tetangga dekat dan mitra dagang AS di Asia dan Eropa.
Penyebaran wabah Virus Corona kian mengkhawatirkan. Sampai dengan Rabu (12/2) ini, wabah sudah membunuh 1.107 orang dan menginfeksi 44.138 orang di seluruh dunia.
Dari jumlah orang yang meninggal tersebut, 1.105 di antaranya berasal dari China.
Nicholas R. Lardy, seorang sarjana dari China di Institut Peterson untuk Ekonomi Internasional mengatakan penyebaran virus tersebut berpotensi membuat pertumbuhan China pada kuartal pertama melambat tajam menjadi 4 persen.
[Gambas:Video CNN]"Tapi efek buruk pada pertumbuhan tahunan kemungkinan akan jauh lebih kecil," katanya.
Meskipun kecil, ia mengatakan masalah tersebut bisa memberikan tamparan terhadap ekonomi global.
Tetapi itu masih menciptakan "angin sakal (
headwind) yang terukur untuk ekonomi global," katanya.
(agt)