Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mengungkap penerimaan bea dan
cukai per 11 Februari 2020 sebesar Rp9,79 triliun.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menyebut realisasi tersebut baru 4,3 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 yang mencapai Rp221,9 triliun.
"Jadi penerimaan per 11 Februari berjumlah Rp9,79 triliun. Ini lebih tinggi dibanding (Februari) periode yang kemarin, hanya sebesar 2,52 persen," kata Heru di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heru selanjutnya menjelaskan penerimaan bea cukai tersebut terdiri dari beberapa penerimaan, yakni bea masuk, cukai, serta bea keluar.
Untuk bea masuk, Heru menyatakan nilainya mencapai Rp3,87 triliun, sementara penerimaan cukai sebesar Rp5,63 triliun, dan bea keluar sebesar Rp278 miliar.
Dari data tersebut, penerimaan bea masuk baru setara dengan 9,7 persen dari target APBN 2020. Capaian tersebut lebih rendah dibanding 2019 periode yang sama yaitu sebesar 10,3 persen.
Sementara untuk nilai penerimaan cukai setara dengan 3,1 persen dari target APBN 2020, atau tumbuh 0,5 persen dibanding capaian periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan pendapatan untuk bea keluar setara dengan 10,7 persen dari target APBN 2020. Capaian ini juga lebih tinggi dibanding capaian 2019 periode yang sama yaitu sebesar 9,6 persen.
[Gambas:Video CNN]Sayangnya, Heru enggan memberikan informasi lebih lanjut terkait rencana ataupun upaya pihaknya dalam mencapai target bea dan cukai APBN 2020.
Sebelumnya, Dikrektorat Jenderal Bea dan Cukai menggelar rapat tertutup dengan Panja (Panitia Kerja) Komisi XI DPR pada Rabu (12/2). Pantauan
CNNIndonesia.com, Rapat tersebut dimulai pukul 11.00 WIB dan baru selesai pada pukul 17.30 WIB.
(ara/sfr)