
PUPR Resmikan Jembatan Gantung Sungai Ensilat di Kapuas Hulu
Kementerian PUPR, CNN Indonesia | Jumat, 14/02/2020 16:46 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meresmikan jembatan gantung Sungai Ensilat di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Jembatan tersebut dibangun untuk menghubungkan desa terpencil yakni Nanga Dangkan dan Lebak Napas.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan jembatan gantung merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur daerah pedesaan terutama yang sulit dijangkau agar aksesnya menjadi lebih terbuka.
"Kehadiran jembatan gantung sangat dibutuhkan masyarakat karena kondisi geografi wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah, dan sungai. Secara fisik, kondisi ini kerap menjadi pemisah antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan," ujar Basuki melalui keterangannya, Kamis (14/2).
Basuki melanjutkan, pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas pemerintah di Kabinet Indonesia Maju untuk lima tahun ke depan. Infrastruktur penting digenjot untuk mendorong konektivitas, khususnya di Kalimantan.
"Kementerian PUPR juga sudah membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN), jalan ke perbatasan. Mudah-mudahan semua jalan segera tembus, dan tahun ini sudah kita aspal," ujarnya.
"Sekali lagi, infrastruktur dibangun hanya untuk mengejar ketertinggalan kita, dalam rangka menuju indonesia lebih baik, lebih sejahtera, khususnya di daerah perbatasan."
Sementara itu, Ketua DPR Komisi V Lasarus menyampaikan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun jembatan gantung baja yang panjang di Kalimantan Barat. Ia pun mengimbau pada masyarakat setempat untuk memelihara jembatan agar umurnya bisa panjang.
"Di Kapuas Hulu ini rencananya akan diprogramkan lagi tiga jembatan gantung di lokasi yang berbeda. Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat di sini untuk memudahkan aktivitasnya," ujar Lasarus.
Salah seorang warga desa Nanga Dankan Doni Sunardi (44) bersyukur telah dibangun jembatan gantung baja. Jembatan tersebut memudahkan warga untuk beraktivitas dan berbelanja membeli kebutuhan pokok ke desa seberang.
"Kalau jembatan yang lama terbuat dari kayu sudah tidak layak lagi, dan rasa khawatir [roboh] ada," ujarnya.
Diketahui, jembatan gantung dikerjakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Provinsi Kalimantan Barat Ditjen Bina Marga memiliki panjang 84 meter dan lebar 1,8 meter. Jembatan yang diperuntukkan khusus bagi pejalan kaki dan sepeda motor ini bernilai kontrak Rp3,9 miliar. (fef)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan jembatan gantung merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur daerah pedesaan terutama yang sulit dijangkau agar aksesnya menjadi lebih terbuka.
"Kehadiran jembatan gantung sangat dibutuhkan masyarakat karena kondisi geografi wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah, dan sungai. Secara fisik, kondisi ini kerap menjadi pemisah antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan," ujar Basuki melalui keterangannya, Kamis (14/2).
Basuki melanjutkan, pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas pemerintah di Kabinet Indonesia Maju untuk lima tahun ke depan. Infrastruktur penting digenjot untuk mendorong konektivitas, khususnya di Kalimantan.
"Kementerian PUPR juga sudah membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN), jalan ke perbatasan. Mudah-mudahan semua jalan segera tembus, dan tahun ini sudah kita aspal," ujarnya.
"Sekali lagi, infrastruktur dibangun hanya untuk mengejar ketertinggalan kita, dalam rangka menuju indonesia lebih baik, lebih sejahtera, khususnya di daerah perbatasan."
Sementara itu, Ketua DPR Komisi V Lasarus menyampaikan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun jembatan gantung baja yang panjang di Kalimantan Barat. Ia pun mengimbau pada masyarakat setempat untuk memelihara jembatan agar umurnya bisa panjang.
"Di Kapuas Hulu ini rencananya akan diprogramkan lagi tiga jembatan gantung di lokasi yang berbeda. Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat di sini untuk memudahkan aktivitasnya," ujar Lasarus.
Salah seorang warga desa Nanga Dankan Doni Sunardi (44) bersyukur telah dibangun jembatan gantung baja. Jembatan tersebut memudahkan warga untuk beraktivitas dan berbelanja membeli kebutuhan pokok ke desa seberang.
"Kalau jembatan yang lama terbuat dari kayu sudah tidak layak lagi, dan rasa khawatir [roboh] ada," ujarnya.
Diketahui, jembatan gantung dikerjakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Provinsi Kalimantan Barat Ditjen Bina Marga memiliki panjang 84 meter dan lebar 1,8 meter. Jembatan yang diperuntukkan khusus bagi pejalan kaki dan sepeda motor ini bernilai kontrak Rp3,9 miliar. (fef)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
PUPR Rogoh Kocek Rp710 Miliar Bangun 148 Jembatan Gantung
Menteri PUPR Buka Alasan Tarif Enam Tol Naik Mulai 31 Januari
Jokowi Minta Lelang Proyek Infrastruktur Dilakukan Awal Tahun
Jokowi Minta 'Daendels' Basuki Tak Urusi Jalan Tol Terus
Menteri Basuki Sebut Revitalisasi Monas Harus Lewat Sayembara
BACA JUGA
LIHAT SEMUA
EKOPEDIA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Alasan Menteri Trenggono Akan Larang Ekspor Benur
Ekonomi • 1 jam yang lalu
Menteri Trenggono Janji Akan Larang Ekspor Benur
Ekonomi 3 jam yang lalu
Pengusaha Sebut 4 Merek Vaksin untuk Vaksinasi Mandiri
Ekonomi 4 jam yang lalu