Virus Corona Belum 'Goyang' Investasi China ke Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 18 Feb 2020 09:36 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengklaim investor China masih melanjutkan komitmen investasi di Indonesia.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkap investor China masih melanjutkan komitmen investasi di Indonesia. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemunculan virus corona diklaim belum mengguncang minat investor China ke Indonesia. Di satu sisi, epidemi tersebut telah menggoyang ekonomi China, negara yang merupakan penyumbang terbesar kedua investasi Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan investor asal Negeri Tirai Bambu masih melanjutkan komitmen investasinya ke dalam negeri.

"Mereka masih komitmen dan jalan. Investasi akan terganggu kalau para tenaga ahli mereka tidak bisa ke sini atau mereka tidak bisa beraktivitas," katanya, Senin (17/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, realisasi investasi dari China ke Indonesia mencapai US$4,74 miliar pada 2019. Capaian ini naik dua kali lipat dari sebelumnya US$2,37 miliar pada 2018.

Tak hanya investor China, ia mengklaim animo investor dari negara lainnya tak terganggu penyebaran Virus Corona. Namun demikian, ia akan mencermati dampak virus mematikan tersebut pada raihan investasi kuartal I 2020 nanti.

Jika sampai Maret, kata dia, penyebaran Virus Corona tak kunjung berkurang, maka BKPM akan mulai memperhitungkan dampak negatifnya pada pertumbuhan investasi. Namun, ia memastikan hingga saat ini Virus Corona belum mengganggu aliran modal masuk.

"Kalau berlangsung sampai jangka panjang pasti terjadi dan berdampak, tapi sampai sekarang realisasi investasi masih normal," imbuhnya.

Sepanjang 2019, China masuk dalam lima peringkat besar investasi ke Indonesia dan berhasil menggeser posisi Jepang. Secara berurutan, investasi asing ke Indonesia didominasi oleh Singapura senilai US$6,5 miliar, China US$4,74 miliar, Jepang US$4,31 miliar, Hong Kong US$2,89 miliar, dan Belanda US$2,59 miliar.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER