Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Freeport Indonesia akan melakukan pinjaman senilai US$2,8 miliar setara Rp32,9 triliun (mengacu kurs Rp14 ribu). Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan
smelter di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
Direktur Utama Freeport Indonesia Clayton Allen Wenas alias Tony Wenas proyek fasilitas pemurnian itu membutuhkan investasi sebesar US$3 miliar.
"Kami bicara dengan bank yang sudah siap meski belum ditandatangani. Tapi intinya terdapat sembilan bank sudah siap untuk danai US$2,8 miliar," katanya, Rabu (19/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan pinjaman tersebut dalam bentuk sindikasi dari bank dalam dan luar negeri. Namun, ia belum bisa memaparkan komposisinya serta bank yang terlibat membiayai smelter Freeport Indonesia.
Saat ini, lanjut dia, perkembangan pembangunan smelter mencapai 4,88 persen, lebih tinggi dari yang dicanangkan yakni 4,09 persen. Targetnya, peletakan batu pertama (
groundbreaking) dapat dilaksanakan pada Agustus mendatang.
"S-curve awal memang rendah namun pada pertengahan saat pembangunan fisik di Agustus akan naik tajam s-curve nya," ucapnya.
Smelter itu nantinya memiliki kapasitas 2 juta ton konsentrat tembaga. Freeport Indonesia menargetkan fasilitas pemurnian itu bisa beroperasi pada 2023. Kehadiran smelter itu membuka lapangan kerja bagi 500 karyawan ketika sudah aktif beroperasi. Sementara proses pembangunannya mampu menyedot tenaga kerja 10 ribu-12 ribu orang.
[Gambas:Video CNN] (ulf/age)