Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris Utama (Komut)
OVO Mirza Adityaswara akan fokus mengajak kompetitor untuk menggarap potensi pasar
dompet digital (
e-wallet) di Indonesia.
"Saya rasa potensi pasar masih besar sekali sehingga kami bisa tumbuh bersama. Saya tahu ada beberapa
player di industri digital payment e-wallet. Saya akan mengajak berkumpul bersama-sama untuk transformasi digital ekonomi Indonesia," jelasnya.
Mirza mengungkapkan besarnya potensi pasar tercermin dari penggunaan
e-wallet yang masih minim, walaupun terlihat sudah banyak digunakan dj kota-kota besar
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perkotaan di Jakarta seolah-olah sudah banyak sekali pemakaian e-money, atau e-wallet. Tapi sebenarnya, kalau dilihat konteks se-Indonesia itu masih kecil, masih kecil sekali, mungkin sekitar 3 persen," ujarnya.
Kendati demikian, 3 persen populasi yang sudah memanfaatkan layanan itu justru akan menjadi konsumen tetap.
Terlebih, Mirza menyebut
e-wallet juga bisa masuk ke dalam sistem pemerintahan ataupun program-program pemerintahan ke depannya.
"Seluruh pengguna pastinya sudah mulai menikmati bahwa mereka membayar dengan cara lebih efisien, bisa transfer dengan lebih efisien, merchant lebih efisien enggak perlu menyediakan uang kecil, dan itu juga tentu berpengaruh pada pengelolaan uang beredar," jelasnya.
Sebelumnya, OVO telah menunjuk Mirza sebagai Presiden Komisaris pada Rabu (19/2). Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menyebut penunjukan tersebut dilatarbelakangi oleh tujuan OVO untuk menjadi aset nasional yang strategis.
[Gambas:Video CNN]Perusahaan menganggap Mirza telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan perusahaan mengingat jejaknya sebagai ekonom senior dan juga pernah memimpin regulator lembaga keuangan.
"Pandangan beliau sangat penting. Kehadiran beliau sangat penting buat berikan guidance ke arah itu (aset strategis nasional), "kata Karaniya di Jakarta pada Rabu (19/2).
(ara/sfr)