Asuransi Minta Pemerintah Tanggung Klaim Pasien Virus Corona

CNN Indonesia
Senin, 02 Mar 2020 13:30 WIB
Pelaku usaha asuransi meminta pemerintah menanggung pasien virus corona, meski belum dikategorikan force majeure.
Industri asuransi meminta pemerintah menanggung klaim pasien virus corona, meski belum dikategorikan force majeure. Ilustrasi. (Chinatopix Via AP).
Jakarta, CNN Indonesia -- Industri asuransi nasional meminta pemerintah untuk menanggung klaim pasien virus corona jika penyebarannya di Indonesia meluas. Meski belum dikategorikan force majeure atau pandemik, namun ada kekhawatiran penyebaran meluas lantaran dua pasien positif di RS Sulianti Saroso.

"Walau belum epidemi kan penularannya terbukti cepat, ini bisa menular ke banyak orang bisa makin berabe situasinya. Sebaiknya ditanggung pemerintah, seperti suspect yang dikarantina di Natuna dan Sebaru," terang Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/3).

Sebelumnya, Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Albertus Wiroyo Karsono mengungkapkan virus corona bukan pandemik. Artinya, asuransi yang menawarkan perlindungan kesehatan harus menanggung klaim jika nasabah terinfeksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pandemik, ia menjelaskan merupakan bagian dari force majeure. Selain pandemik, perang juga dikategorikan sebagai force majeure. "Jika force majeure, tidak ditanggung. Tapi, virus ini belum ditetapkan pandemik, masih dianggap penyakit pada umumnya, dan di-cover ya (dijamin) asuransi," ujarnya di Bogor, Jumat (28/2).

Menurut Wiroyo, penyakit covid-19 masih dianggap wabah. Virus yang berkembang biak dari Wuhan, Hubei, China, tersebut telah merenggut lebih dari 3.006 nyawa hingga saat ini dan menginfeksi lebih dari 88.000 orang di dunia.

Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo menjelaskan kendati bukan pandemik, tidak semua perusahaan asuransi menjamin klaim virus corona. Saat ini, baru beberapa perusahaan asuransi saja yang mendeklarasikan perlindungan virus yang mewabah dari Wuhan, Hubei, China.

Sementara, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAU) Dody Dalimunthe menegaskan hingga saat ini belum ada laporan dari anggotanya yang menerima klaim asuransi terkait virus corona.

Namun, ia menjelaskan seluruh klausul perjanjian berbeda bergantung masing-masing perusahaan asuransi dengan nasabah. "Jadi, saya tidak tahu, tidak bisa bilang. Mesti satu-satu perusahaan asuransi dicek ya," imbuh dia.

[Gambas:Video CNN]

(bir/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER