Bursa Saham Anjlok, BEI Larang Transaksi Short Selling

CNN Indonesia
Senin, 02 Mar 2020 15:36 WIB
BEI melarang transaksi short selling di tengah anjloknya IHSG karena meluasnya penyebaran virus corona.
BEI melarang transaksi short selling di tengah anjloknya IHSG karena meluasnya penyebaran virus corona. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) melarang transaksi short selling (jual kosong) kepada seluruh pelaku pasar. Upaya ini ditempuh di tengah anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena meluasnya penyebaran virus corona hingga ke Indonesia.

Senin (2/3) ini, IHSG sempat menyentuh level terendahnya 5.354. Pada pukul 15.30 WIB, IHSG kembali terangkat ke level 5.395. IHSG tercatat turun 1,06 persen di sepanjang hari atau 7,09 persen sepekan terakhir.

"Anggota bursa wajib memastikan transaksi (yang dilakukan) bukan transaksi short selling. Kami mengimbau agar short selling tidak dilakukan dalam masa-masa saat ini," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi di kantor BEI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BEI juga tidak akan menerbitkan daftar efek yang dapat ditransaksikan secara short selling sampai batas waktu tertentu dan tidak memroses pengajuan permohonan transaksi short selling.

Mengakhiri perdagangan pada Februari 2020 lalu,IHSG turun sebanyak minus 13,44 persen atau 5.452,704. Namun, ia mengklaim kondisi serupa juga terjadi di pasar modal dunia.

"Kita bisa lihat memang (penurunan) dipengaruhi global yang juga ada koreksi cukup dalam. Bahkan dibandingkan negara lain, kita agak lebih baik dari negara-negara lain," jelasnya.

Adapun menurut urutan penurunan saham di negara-negara Asia Tenggara, Indonesia masuk peringkat kedua. Yang pertama diduduki oleh Thailand yang anjlok 15,03 persen. Ketiga, Filipina rontok 13,15 persen, Vietnam melorot 8,2 persen, Malaysia merosot 6,68 persen dan Singapura turun 6,68 persen.

Untuk itu kebijakan ini dikeluarkan dengan harapan keadaan pasar modal tidak kian memburuk dengan kegiatan short selling.

Mengenai pemilihan langkah ini sebagai upaya pemulihan pasar modal, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menegaskan kebijakan ini menjadi imbauan bagi perusahaan-perusahaan.

"Kami tidak bilang kemarin-kemarin ada short selling, tidak. Tapi kami akan lihat lebih detail transaksi yang ada kemungkinan short selling," tuturnya.

Ia menyatakan kebijakan lebih lanjut untuk keadaan saat ini belum dibutuhkan. Namun, Inarno menambahkan pihaknya sudah memiliki sejumlah upaya dan langkah lain yang bila dibutuhkan bakal digunakan, misalnya terkait auto reject asimetris.

"Tentunya kami akan selalu melihat secara hikmat penurunan tersebut. Tidak serta merta jurus semuanya dikeluarkan. Kalau kami sudah keluarin jurus semuanya, nanti kami sudah kehabisan jurus dong," tandas Inarno.

[Gambas:Video CNN]

(fey/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER