Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah berada pada posisi Rp14.215 per
dolar AS pada Selasa (3/3) pagi. Posisi tersebut menguat 0,35 persen jika dibandingkan Senin (2/3) yang berada di level Rp14.265 per dolar AS.
Rupiah tak sendiri. Mayoritas mata uang di kawasan Asia turut menguat terhadap dolar AS pagi ini. Terpantau, dolar Taiwan menguat 0,56 persen, yuan China 0,44 persen, won Korea 0,35 persen, dan peso Filipina sebesar 0,18 persen.
Selanjutnya, baht Thailand menguat 0,14 persen, yen Jepang 0,07 persen, diikuti ringgit Malaysia 0,06 persen. Di sisi lain, pelemahan terjadi pada lira Turki 0,05 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen terhadap dolar AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Dolar Kanada dan dolar Australia melemah dengan nilai masing-masing 0,05 persen dan 0,01 persen, dan euro melemah 0,02 persen. Hanya poundsterling Inggris yang terpantau menguat 0,13 persen terhadap dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai penguatan rupiah pagi ini disebabkan oleh sentimen positif pasar atas ekspektasi stimulus global.
"Sentimen positif masuk ke pasar keuangan kemarin karena ekspektasi stimulus global seperti potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral AS bulan ini," kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (3/3).
Pagi ini, Bank Sentral Jepang juga dilaporkan melakukan operasi pasar dengan membeli obligasi sebesar 500 milyar yen, disertai Indeks saham Asia yang terlihat hijau pagi ini.
Dari sisi domestik, Ariston menyebut program stimulus yang diumumkan BI Senin (2/3) kemarin juga turut menjadi sentimen penguatan rupiah.
[Gambas:Video CNN] (ara/agt)