Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) tak mengeluhkan produksi
tekstil dan produk tekstil (TPT) di tengah wabah
virus corona. Hal ini dikarenakan mayoritas bahan baku masih dipenuhi dari pasar dalam negeri.
Ketua Umum API Jemmy Kartiwa Sastraatmadja mengatakan bahan baku yang diperoleh dari dalam negeri, antara lain serat, benang filamen, benang
spun, dan bahan tenun. "Kalau bahan baku, seperti benang, tenun, tidak terganggu karena ada pasokan dari lokal. Mayoritas dari lokal," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (6/3).
Sementara, beberapa sektor tengah mengeluhkan ancaman produksi terhenti karena kelangkaan bahan baku. Salah satunya, Gabungan Perusahaan Industri Elektronika dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga, yang khawatir pasokan bahan baku dan komponen dari China terganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jemmy melanjutkan perusahaan tekstil yang produksinya terganggu adalah mereka yang mendapat pesanan untuk diekspor. Pembeli mereka, kata dia, mengatur sumber bahan baku produksi atau disebut
nominee by buyer.
"Yang terganggu adalah bahan bakunya
nominee by buyer dan dipasok dari China," tutur Jemmy.
Beberapa pembeli bisa meminta kepada perusahaan tekstil untuk mengambil bahan baku dari perusahaan atau negara tertentu. Hal itu tertera dalam kontrak antara pembeli dan perusahaan tekstil.
"Jadi kalau pembeli minta dari perusahaan A, nah perusahaan tekstil tidak bisa langsung cari bahan baku dari perusahaan B atau perusahaan lain kalau bahan baku di perusahaan A habis," jelas Jemmy.
Artinya, jika konsumen meminta perusahaan tekstil membeli bahan baku dari China dan pasokannya dari negara itu habis, maka perusahaan tekstil itu tak bisa langsung memesan bahan baku dari perusahaan atau negara lain. Situasi ini yang membuat produksi perusahaan tekstil jadi terganggu.
"Tapi perusahaan yang ekspor dan
nominee by buyer hanya sedikit. Tidak sampai 5 persen dari total industri TPT. Jadi tidak mengganggu," imbuhnya.
Toh, ia mengklaim pengiriman dari China sudah mulai pulih sejak pekan lalu. Dengan begitu, perusahaan yang terbiasa dengan bahan baku dari China bisa kembali mengimpor dari Negeri Tirai Bambu itu. "Situasi di China berangsur-angsur mulai pulih," jelasnya.
Sejauh ini, Jemmy masih optimistis industri TPT akan baik-baik saja di tengah wabah virus corona. Menurutnya, belum ada penurunan permintaan dari konsumen sejak wabah itu menyebar pada akhir tahun lalu.
"Permintaan tidak terganggu khususnya yang dari lokal. Untuk ekspor juga masih bergerak, kontrak kan mereka enam bulan," pungkas Jemmy.
[Gambas:Video CNN]Diketahui, pemerintah akan melonggarkan aturan impor bahan baku bagi 500 perusahaan dalam waktu dekat. Kelonggaran tersebut diberikan pada perusahaan yang memiliki ketergantungan dengan bahan baku impor.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan rencana itu merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Arahan diberikan demi menekan dampak virus corona terhadap ekonomi domestik.
Pasalnya, penyebaran wabah virus corona telah membuat operasional banyak perusahaan terganggu karena kekurangan bahan baku. Sri Mulyani menyebutkan sejumlah industri yang terganggu, antara lain tekstil, plastik, dan bahan kimia.
(aud/bir)