Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga
Saham Gabungan (
IHSG) kembali tertekan pada perdagangan Selasa (17/3) pagi. Indeks dibuka di posisi 4.690 dan hanya bertahan beberapa menit sebelum menurun tajam.
Pada pukul 10.33, indeks merosot ke posisi 4.484, rontok 4,40 persen atau 206 poin. Ini menjadi rekor terendah selama 4 tahun terakhir. Sebanyak 322 saham melemah, 48 menguat dan 70 saham tidak berubah. RTI Infokom mencatat investor jual bersih sebesar Rp321 miliar.
Hal yang sama terjadi pada perdagangan minggu lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat membekukan perdagangan dua hari berturut-turut menyusul penurunan mencapai 5,01 persen. Namun intervensi otoritas tak menunjukkan perbaikan indeks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan pelemahan didorong oleh kecemasan kebijakan The Fed memangkas suku bunga hingga 0 persen. Ini diterjemahkan sebagai sinyal resesi sehingga para investor melakukan aksi jual besar-besaran.
"Pelemahan diakibatkan kecemasan setelah The Fed kembali memangkas suku bunga. Adanya tanda resesi memicu investor melakukan aksi jual," jelas Dennies seperti dikutip dari risetnya Selasa (17/3).
Dia memprediksikan IHSG akan bertahan di level
support 4.531-4.611 dan
resistance 4.838-4.985.
Senada, analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan investor khawatir akan dampak sistemik virus corona terhadap perekonomian. Walhasil, investor melakukan langkah penyelamatan dengan aksi jual saham.
"Investor merespon pukulan ekonomi yang meningkat dengan cepat dari wabah pandemik virus corona," ucapnya. Lanjar memperkirakan IHSG akan melaju di rentang pergerakan 4.615-4.770.
[Gambas:Video CNN] (wel/sfr)