Jokowi Prioritaskan Insentif Peredam Efek Corona untuk UMKM

CNN Indonesia
Kamis, 19 Mar 2020 15:10 WIB
Presiden Jokowi mendorong industri UMKM tetap melayani konsumen secara online di tengah wabah virus corona.
Presiden Jokowi beri prioritas UMKM untuk mendapatkan insentif di tengah wabah virus corona. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutamakan pemberian insentif fiskal untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak penyebaran virus corona. Hal ini merupakan upaya pemerintah meredam dampak wabah itu terhadap ekonomi domestik.

"Saya minta kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Airlangga Hartarto) jalankan kebijakan insentif ekonomi utamanya untuk pelaku usaha, lebih khusus pelaku UMKM," ungkap Jokowi, Kamis (19/3).

Ia juga berharap industri UMKM tetap dapat melayani konsumen secara daring (online) di tengah peningkatan jumlah masyarakat yang bekerja di rumah (work from home) karena virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun interaksi berkurang, saya harap pelaku UMKM bisa memaksimalkan pelayanan online," terang dia.

Sebagai informasi, pemerintah telah menerbitkan dua paket kebijakan fiskal demi meredam dampak virus corona terhadap ekonomi domestik. Alokasi yang disiapkan pemerintah untuk paket pertama sebesar Rp10,3 triliun, sedangkan paket kedua sebesar Rp22,9 triliun.

Saat ini, pemerintah sedang mengkaji untuk menerbitkan paket kebijakan fiskal jilid ketiga. Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang sektor kesehatan akan menjadi poin pertama yang masuk dalam paket tersebut.

Ia mencontohkan, kebijakan yang diambil kemungkinan seperti mempermudah perusahaan untuk memproduksi alat-alat kesehatan dan mengedepankan kebutuhan rumah sakit.

"Permintaan ini kan sedang tinggi, jadi permudah untuk menyediakan peralatan kesehatan, masker, kemudian mungkin ventilator yang dibutuhkan rumah sakit," ucap Sri Mulyani.

Kemudian, pemerintah juga akan memprioritaskan penggunaan fiskal untuk jaring pengamanan sosial (social safety net). Dengan kata lain, pemerintah berpotensi menambah bantuan sosial (bansos) demi menjaga daya beli masyarakat.

"Banyak opsinya untuk social safety net, misalnya program keluarga harapan (PKH) lalu kartu sembako. Kami lihat juga sektor-sektor informal. Kami masih pelajari," tutur Sri Mulyani.

Selanjutnya, pemerintah akan memberikan insentif bagi dunia usaha. Menurut Sri Mulyani, dunia usaha butuh sejumlah insentif agar bisa bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi karena virus corona.

"Ini membantu agar dunia usaha bisa bertahan, caranya dengan membantu dari sisi arus kasnya," pungkas dia.

[Gambas:Video CNN]


(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER