
Cegah Corona, PLN Tunda Pencatatan Meter Listrik Pelanggan
CNN Indonesia | Kamis, 26/03/2020 10:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) menunda sementara pencatatan dan pemeriksaan meteran listrik pelanggan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. Sebagai gantinya, untuk pemakaian listrik pelanggan pascabayar Maret 2020, perseroan akan menghitung pemakaian rata-rata pemakaian listrik selama 3 bulan terakhir.
"Artinya, untuk pembayaran rekening April, perhitungannya menggunakan data dari historis rata-rata pemakaian kWh pada Desember, Januari dan Februari," ujar Senior Executive Vice President (SEVP) Dept. Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (26/3).
Penangguhan itu dilakukan untuk menghindari pencatat meter datang ke rumah pelanggan sehingga ruang penyebaran virus bisa ditekan. Hal ini juga sesuai imbauan pemerintah terkait bekerja dari rumah (work from home).
"Kebijakan ini diberlakukan agar pelanggan merasa tenang dan tidak perlu repot dan kuatir untuk berinteraksi dengan petugas," ujar Yuddy.
Kendati demikian, ia belum merinci sampai kapan kebijakan itu akan dilakukan. Pada ilustrasi kepada pelanggan, perseroan hanya menyatakan kebijakan itu berlaku "sampai ada pemberitahuan lebih lanjut".
Ia menambahkan, perseroan menerima pengaduan jika pelanggan merasa dirugikan terkait pencatatan stand akhir kWh meter dan perhitungan rekening. Aduan itu akan diperhitungkan pada rekening bulan depan sehingga pelanggan tidak dirugikan. Saat ini, terdapat sekitar 37,67 juta pelanggan yang masih menggunakan meter pascabayar.
Yuddy juga mengimbau pelanggan untuk melakukan pembayaran secara daring seperti ATM hingga aplikasi dompet digital. Dengan demikian, pelanggan bisa meminimalkan kontak fisik dengan petugas.
"Sebagai upaya preventif pencegahan penularan coronavirus/ covid 19 kami mengajak pelanggan untuk memaksimalkan pembayaran listrik secara online," ajaknya.
[Gambas:Video CNN]
(sfr)
"Artinya, untuk pembayaran rekening April, perhitungannya menggunakan data dari historis rata-rata pemakaian kWh pada Desember, Januari dan Februari," ujar Senior Executive Vice President (SEVP) Dept. Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (26/3).
Penangguhan itu dilakukan untuk menghindari pencatat meter datang ke rumah pelanggan sehingga ruang penyebaran virus bisa ditekan. Hal ini juga sesuai imbauan pemerintah terkait bekerja dari rumah (work from home).
"Kebijakan ini diberlakukan agar pelanggan merasa tenang dan tidak perlu repot dan kuatir untuk berinteraksi dengan petugas," ujar Yuddy.
Ia menambahkan, perseroan menerima pengaduan jika pelanggan merasa dirugikan terkait pencatatan stand akhir kWh meter dan perhitungan rekening. Aduan itu akan diperhitungkan pada rekening bulan depan sehingga pelanggan tidak dirugikan. Saat ini, terdapat sekitar 37,67 juta pelanggan yang masih menggunakan meter pascabayar.
Yuddy juga mengimbau pelanggan untuk melakukan pembayaran secara daring seperti ATM hingga aplikasi dompet digital. Dengan demikian, pelanggan bisa meminimalkan kontak fisik dengan petugas.
"Sebagai upaya preventif pencegahan penularan coronavirus/ covid 19 kami mengajak pelanggan untuk memaksimalkan pembayaran listrik secara online," ajaknya.
[Gambas:Video CNN]
(sfr)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
LIHAT SEMUA
EKOPEDIA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

PLN Perlu 12 Juta Ton Biomassa Buat Substitusi Batu Bara PLTU
Ekonomi • 6 jam yang lalu
Erick Thohir Angkat Budiman Sudjatmiko Jadi Komisaris PTPN V
Ekonomi 10 jam yang lalu
Mengenal PTPN V, Tempat Budiman Sudjatmiko Jabat Komisaris
Ekonomi 8 jam yang lalu