Stimulus The Fed Dongkrak Harga Minyak Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 24 Mar 2020 07:05 WIB
Harga minyak mentah Bren meningkat tipis ke level US$27,03 per barel, sedangkan WTI naik ke posisi US$23,36 per barel.
Harga minyak mentah Bren meningkat tipis ke level US$27,03 per barel, sedangkan WTI naik ke posisi US$23,36 per barel. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean).
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah dunia tumbuh tipis pada usai melorot cukup dalam pada pekan lalu. Peningkatan harga minyak dunia ditopang oleh langkah bank sentral AS, The Fed, yang memberi stimulus ekonomi di tengah pandemi virus corona.

Mengutip Antara, Selasa (24/3), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei naik 5 sen ke posisi US$27,03 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 73 sen menjadi US$23,36 per barel.

Sebelumnya, The Fed mengumumkan akan membeli surat utang AS dan sekuritas guna membantu pasar di tengah ketidakpastian virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pandemi virus corona mengakibatkan kesulitan besar di seluruh AS dan dunia," tulis The Fed dalam sebuah pernyataan.

The Fed mengatakan dunia masih berada dalam ketidakpastian besar, sehingga ekonomi global akan menghadapi gangguan besar. Oleh karenanya, dinilai butuh kebijakan yang lebih agresif.

"Upaya agresif harus dilakukan lintas sektor publik dan swasta untuk membatasi kerugian pada pekerjaan dan pendapatan, termasuk untuk meningkatkan pemulihan setelah gangguan mereda," terang bank sentral AS.

Selain itu, penguatan minyak mentah juga didorong peluang perdamaian Arab Saudi dan Rusia. Sebagaimana diketahui, dua raksasa minyak itu gagal mencapai kesepakatan pemotongan produksi dalam forum OPEC+ pasca Maret awal.

Perseteruan itu menekan harga minyak dunia secara tajam karena pasar khawatir banjir pasokan di tengah penurunan permintaan. Pasar juga khawatir terjadi perang harga minyak antar dua negara.

Minyak WTI anjlok 29 persen sepanjang pekan lalu, yang merupakan penurunan mingguan terbesar setelah Perang Teluk 1991. Sedangkan, minyak Brent merosok 20,3 persen sepekan.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER