Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyarankan anggaran program
mudik gratis yang dibatalkan pemerintah dialihkan ke bantuan
sembako Lebaran. Hal itu dilakukan sebagai kompensasi kepada warga yang batal mudik.
"Anggaran mudik gratis dapat dialihkan kepada pemudik dalam bentuk voucher bantuan sembako Lebaran," ujar Djoko melalui keterangan tertulis yang dikutip dari
Antara, Jumat (27/3).
Pemerintah, sambung dia, dapat memprioritaskan pemberian voucher kepada warga yang telah mengikuti mudik gratis tahun lalu.Data pemudik seharusnya masih disimpan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah dapat bekerjasama dengan pengusaha minimarket, sehingga voucher tersebut mudah ditukarkan ke minimarket terdekat," kata Djoko.
Selain itu, Djoko juga mengusulkan agar pemerintah membantu biaya pulsa telepon seluler untuk warga yang tidak bisa menikmati lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Menurut Djoko, warga yang tidak mudik tetap dapat bersilahturahi dengan keluarga melalui panggilan video (video call).
"Pemerintah dapat memberikan keringanan biaya penggunaan telpon seluler kepada mereka yang melakukan video call sebagai kompensasi tidak mudik pada tahun ini," ujarnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat resmi menghapus program mudik gratis pada masa Angkutan Lebaran 2020. Sedianya, pendaftaran dibuka pada 23 Maret 2020 lalu.
Kebijakan itu dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. Terlebih, pemerintah telah menetapkan status keadaan darurat bencana yang berlaku selama 91 hari terhitung sejak 29 Februari hingga 29 Mei 2020 mendatang.
[Gambas:Video CNN] (sfr/bir)