Bos Perusahaan Global Relakan Gaji, Bagi Derita Hadapi Corona

CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2020 17:07 WIB
Sejumlah pemimpin perusahaan global memutuskan tidak mengambil gaji mereka sebagai pernyataan berbagi derita menghadapi virus corona.
Sejumlah pemimpin perusahaan global memutuskan tidak mengambil gaji mereka sebagai pernyataan berbagi derita menghadapi virus corona. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pemimpin (CEO) perusahaan global merelakan gaji dan tunjangan mereka sebagai langkah memangkas biaya di tengah tekanan bisnis selama pandemi virus corona.

Mengutip CNN, Jumat (27/3), pemimpin perusahaan global yang bisnisnya terdampak covid-19, seperti penerbangan dan perhotelan, memutuskan untuk tak mengambil gaji mereka. Sebagian lainnya, merelakan pemotongan gaji.

Sebut saja, pemimpin maskapai penerbangan Delta Airlines, United Airlines, Alaska Airlines, hingga jaringan hotel megah Marriott.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO Marriott Arne Sorenson menegaskan tidak akan membawa pulang gajinya untuk sisa tahun ini. Ia juga memutuskan tim eksekutif lainnya akan menerima potongan sebesar 50 persen dari gaji mereka sebagai kompensasi lesunya bisnis.

Itay Goldstein, profesor keuangan Wharton School University of Pennsylvania, AS, bilang merelakan gaji dipangkas atau sama sekali tidak membawa pulang gaji, sebetulnya tidak berdampak signifikan bagi laba perusahaan.

Namun, aksi ini menunjukkan bahwa krisis yang sedang dihadapi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan mereka. "Pernyataan CEO 'kami akan melepaskan gaji kami' itu adalah sinyal mereka berbagi rasa sakit," ujar Goldstein.

Apalagi, industri penerbangan dan perhotelan sudah lebih dulu merumahkan karyawan mereka, menawarkan cuti tanpa gaji (unpaid leave), hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

CEO Booking Holdings Glen Fogel juga mengatakan akan melupakan gajinya. Bos agen perjalanan wisata daring tersebut mengajak serta tiga rekannya dari divisi berbeda. Bahkan, direktur pemesanan perusahaan menawarkan uang tunai kepada perusahaan.

"Setiap dolar, euro, baht, diperhitungkan dalam upaya untuk memastikan kami dapat terus menjadi pemimpin perusahaan di tengah krisis. Setiap karyawan juga memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada upaya penghematan biaya," tegas Fogel.

CEO dan Presiden Dick's Sporting Goods, yakni Ed Stack dan Lauren Hobart, juga akan merelakan gaji mereka. Sementara, kepala eksekutif lainnya ikhlas hanya membawa pulang 50 persen gaji mereka.

Bos perusahaan lain juga mengambil langkah serupa, seperti Ford, GE, Lyft. Meskipun, Goldstein mengingatkan banyak juga manajemen yang menempuh langkah berbeda, misalnya mengurangi jam operasional, mengurangi jumlah pekerja dan sebagainya.

[Gambas:Video CNN]

(bir/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER