Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian ESDM menjamin PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau
PLN tak akan merugi karena kebijakan pembebasan tagihan maupun diskon tarif
listrik kepada 31 juta pelanggan. Sebelumnya, keringanan itu diberikan untuk mengurangi beban ekonomi di tengah wabah virus corona.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana memastikan subsidi sebesar Rp3,5 triliun tersebut akan dibayar penuh oleh pemerintah melalui belanja subsidi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, ia tak memungkiri subsidi yang diberikan kepada masyarakat rentan tersebut berdampak pada arus kas PLN.
"Antisipasi ada, yang pasti PLN tidak rugi, yang Rp3,5 triliun itu akan diganti APBN," ujarnya lewat video conference, Rabu (1/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi PLN, sambung Rida, pemasukan dari pemakaian listrik yang disubsidi akan tertunda karena pemerintah biasanya perlu waktu untuk mencairkan anggaran. Ia juga tak merinci kapan dana tersebut akan dibayarkan kepada perusahaan pelat merah itu.
"Kami tentu saja sebelum mengeluarkan paket ini sudah berbicara dan berkoordinasi (dengan PLN) termasuk mekanismenya dan lain-lain," jelasnya.
Sebagai gambaran, pembebasan tarif listrik diberlakukan untuk sekitar 24 juta pelanggan rumah tangga golongan 400 Volt Ampere (VA). Rata-rata konsumsi golongan ini sekitar 85,25 kWh per bulan per pelanggan dengan biaya Rp36 ribu per bulan.
Sementara, diskon tarif 50 persen diberikan kepada 7 juta pelanggan rumah tangga 900 VA subsidi. Adapun rata-rata konsumsinya 104,27 kWh per bulan per pelanggan dengan biaya sekitar Rp60 ribu per bulan. Artinya, pelanggan golongan ini disubsidi sekitar Rp30 ribu per bulan.
Berdasarkan perhitungan sementara, pemerintah setidaknya perlu mengeluarkan Rp1,1 triliun per bulan untuk membantu beban listrik warga yang kurang mampu itu.
[Gambas:Video CNN]Dalam keterangan terpisah, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyatakan kesiapan perseroan untuk menjalankan amanat tersebut. Keringanan listrik berlaku mulai April hingga Mei 2020.
"Pelanggan 450 VA dan 900 VA bersubsidi di PLN ada dua jenis, yakni yang memakai kWh meter pascabayar dan prabayar atau menggunakan token. Untuk yang pascabayar, tidak ada masalah, karena pembebasan tagihan akan diterima pelanggan pada setiap periode pembayaran" ujar Zulkifli.
Sementara untuk pelanggan pra bayar akan diberikan token gratis sebesar pemakaian bulanan tertinggi dari pemakaian tiga bulan terakhir.
(wel/sfr)