Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan menyalurkan 5,6 juta
kartu prakerja bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (
PHK), termasuk bagi pekerja informal yang kehilangan pendapatan karena tekanan ekonomi di tengah bencana nasional
virus corona.
Lewat kartu prakerja, setiap peserta akan mendapatkan total insentif bantuan pelatihan sebesar Rp3,55 juta. Dana itu terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari memaparkan hal teknis yang perlu diketahui oleh calon penerima manfaat kartu prakerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya perubahan sistem pelatihan. Denni menjelaskan awalnya, pelatihan kartu prakerja didesain agar ada pilihan tatap muka (offline) dan online. Namun, karena pandemi virus corona, pelatihan offline dihilangkan.
"Pelatihan online lebih murah dari offline. Sehingga, alokasi dananya digunakan untuk mendukung daya beli masyarakat dengan insentif pasca pelatihan. Awalnya kecil, sekarang besar," ujarnya dalam video conference, Senin (13/4).
Selain itu, Denni menambahkan target grup yang mendaftar pun berubah. Jika awalnya prioritas diberikan kepada pengangguran muda. Sekarang, ditambahkan kepada pekerja yang dirumahkan atau yang kehilangan pekerjaan.
"Salah satunya pekerja di sektor pariwisata yang sudah terpukul dari awal 2020," jelas Denni.
Secara teknis, pendaftaran dapat dilakukan melalui situs resmi kartu prakerja. Pada gelombang pertama akan diberikan kepada 164 ribu peserta. Pendaftaran awal ini akan dibuka hingga Kamis (16/4) pukul 16.00 WIB.
[Gambas:Video CNN]Denni menegaskan program ini bukan benefit atau manfaat yang bisa berulang. Sehingga, jika sudah mengambil sekali, tidak bisa mengulang kembali.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Komunikasi, Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem Manajemen Pelaksanaan Kartu Prakerja Panji W Ruky menjelaskan kartu prakerja tidak memiliki bentuk fisik.
"Tidak ada kartu fisik, akan diberikan nomor akun 16 digit kode unik yang bisa diakses di situs resmi. Selain itu, bisa dimanfaatkan dalam 8 platform mitra resmi," paparnya.
Panji menjelaskan ada dua mekanisme kerja sama dalam program kartu prakerja. Pertama, mitra platform digital yang berfungsi sebagai marketplace. Dalam platform ini, peserta dapat mengakses dan membeli pelatihan yang diminati.
Kedua, mitra pembayaran yakni bank dan e-wallet. Salah satunya, BNI dan Link Aja.
"Mitra pembayaran adalah pengelola ewallet dan akun rekening bank yang kami terima untuk destinasi pembayaran. Setelah menyelesaikan pelatihan, penerima manfaat berhak mendapat insentif dan memilih mau ditransfer kemana," jelas Panji.
Ia pun menjelaskan insentif yang diberikan bisa digunakan sebagai modal usaha. Namun, pelatihan harus diselesaikan terlebih dahulu.
Terakhir, ia menambahkan peserta program kartu prakerja boleh mengambil pelatihan selanjutnya setelah menuntaskan pelatihan pertama.
Para peserta dapat menggunakan sisa nilai pelatihan untuk membeli modul pelatihan kedua atau ketiga hingga 31 Desember 2020.
(age/bir)