Komisi Ojol Diusulkan Dipangkas Jadi 5 Persen Selama Corona

CNN Indonesia
Senin, 13 Apr 2020 21:14 WIB
Upaya preventif pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) terus dilakukan Pemprov Jatim. Salah satunya dengan penyemprotan disinfektan yang tak hanya dilakukan di sejumlah titik ruang publik, tapi juga ke para pengemudi ojek online (ojol).
Pengamat meminta agar perusahaan meringankan potongan komisi ojol jadi 5 persen selama darurat Covid-19. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Farid).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan angkutan online diminta memotong komisi para mitra mereka menjadi 5 persen selama darurat pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Efek covid-19 disebut Pengamat Transportasi Muslich Zainal Asikin terasa amat memberatkan bagi para pengemudi angkutan online, terutama ojek online (ojol).

Untuk itu, seperti dikutip dari Antara, Senin (13/4), Muslich mendesak agar perusahaan angkutan daring bisa meringankan beban mereka dengan mengurangi persentase potongan komisi secara signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, potongan komisi sebesar 20 persen dari pemasukan mereka dirasa amat memberatkan bagi para driver dan rider di tengah situasi krisis ekonomi akibat covid-19.

Terlebih, saat ini pendapatan ojek daring sudah jauh menyusut karena kebijakan yang tidak memperbolehkan mereka mengangkut penumpang selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ojol kendaraan roda dua saat ini hanya boleh melayani pesanan makanan dan pengiriman barang.

"Memang harusnya diturunkan itu, bagian dari sama-sama untuk berbagi kesulitan saling gotong royong. Kan kalau ojol sekarang pendapatannya berkurang, kalau dulu kan pendapatannya dari angkutan barang dan angkutan orang, sekarang kan dibatasi," jelasnya.

Ia juga merinci soal keringanan pemotongan komisi sebesar 15 persen tersebut untuk ojol.

"Potongan (komisinya) 15 persen, 10 persennya diserahkan ke masyarakat dan lima persennya ke ojol," imbuh dia.

[Gambas:Video CNN]

Peneliti Senior Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM ini juga mengaku sudah melakukan pertemuan dan mengusulkan ke perusahaan transportasi online, Grab dan Gojek, agar melakukan keringanan pemotongan komisi terhadap para mitra mereka.

"Rupanya dia (Grab dan Gojek) tidak berani memunculkan itu (wacana pengurangan potongan komisi) ke permukaan karena tidak menguntungkan mereka," tutur dia.

Menurut dia, keringanan potongan komisi ojol mudah diterapkan bila Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI mau turun tangan meringankan dan membantu ojol dan masyarakat untuk menekan potongan tersebut. (bac/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER