Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meraup Rp16,88 triliun dari lelang tujuh Surat Berharga Negara (
SBN) pada Selasa (14/4). Jumlah itu setara dengan 61,05 persen dari total penawaran atas lelang surat
utang yang mencapai Rp27,65 triliun.
Dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Kamis (16/4), pemerintah melelang lima seri SBN dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) dan dua seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
Kelima SUN itu terdiri dari seri FR0081, FR0082, FR0080, FR0083, dan FR0076. Sementara itu, dua SPN yang dilelang adalah seri SPN03200715 dan SPN12210401.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci, raupan dana paling besar diperoleh dari lelang seri FR0082 sebesar Rp8 triliun. Surat utang ini menawarkan imbal hasil (yie
ld) rata-rata 7,96 persen per tahun dan jatuh tempo pada 4 Maret 2021.
Kemudian, raupan dari seri FR0081 mengekor sebesar Rp4,15 triliun dengan
yield rata-rata 7,54 per tahun. Surat utang ini akan jatuh tempo pada 15 Juni 2025.
Untuk seri FR0080, pemerintah mendapatkan dana sebesar Rp2 triliun. Seri ini menawarkan
yield rata-rata 8,2 persen per tahun, dan jatuh tempo pada 15 Juni 2035.
Selanjutnya, seri FR0083 mendapatkan dana Rp1,6 triliun. Seri ini menawarkan
yield rata-rata 8,3 persen dan akan jatuh tempo pada 15 April 2040.
Berikutnya, seri FR0076 meraup dana Rp450 miliar dan menawarkan
yield rata-rata 8,42 persen. Surat utang ini akan jatuh tempo pada 15 Mei 2048.
[Gambas:Video CNN]Dari seri SPN03200715 pemerintah meraup dana Rp380 miliar. Seri ini jatuh tempo pada 15 Juli 2020 dengan
yield rata-rata 2,56 persen.
Terakhir, seri SPN 12210401 yang mendapatkan dana Rp300 miliar. Seri ini memberikan
yield rata-rata 3,56 persen dan akan jatuh tempo pada 1 April 2021.
(sfr/agt)