Pemprov Bali Realokasi APBD Rp756 Miliar Lawan Corona

CNN Indonesia
Senin, 20 Apr 2020 20:04 WIB
Pecalang atau petugas keamanan adat Bali memeriksa sejumlah warga yang melintas di Tabanan, Bali, Kamis (26/3/2020). Penjagaan dilakukan di setiap perbatasan desa / kota dengan melibatkan unsur pecalang, TNI dan Polri untuk mengurangi lalu lalang orang pascaimbauan gubernur Bali agar masyarakat tetap berada di rumah untuk  mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/am
Pemprov Bali merealokasi APBD sebesar Rp756 miliar untuk penanganan kesehatan akibat corona, termasuk pemulihan ekonomi dan jaring pengaman sosial. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo).
Bali, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengaku telah melakukan realokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 756 miliar. Anggaran ini digunakan untuk penanggulangan pandemi virus corona di Pulau Dewata.

"Dana sebesar Rp 756 miliar itu akan dipakai untuk penanganan di bidang kesehatan, pemulihan ekonomi, serta jaring pengaman sosial," ujarnya, Senin (20/4).

Dana realokasi APBD tersebut, kata Cok Ace, sudah dilaporkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI tiga hari yang lalu. Dana itu didapatkan melalui penyisiran anggaran dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan juga dana desa adat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dana desa adat yang sudah kami kucurkan, sekarang kami fokuskan kembali karena situasi yang begini. Jumlahnya sekitar Rp 150 juta untuk masing-masing desa adat," ungkap dia.

Selain itu, sambung dia, terdapat juga Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penanganan covid-19 di Bali. Realokasi anggaran DAK ini akan membuat beberapa proyek fisik di Bali tertunda sementara waktu.

"Tapi, dana untuk hal-hal bersifat substansi dan mendasar yang menyangkut kebutuhan masyarakat tidak dilakukan realokasi," imbuh Cok Ace yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Bali.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra mengatakan pembangunan infrastruktur di Bali ada yang bersifat prioritas dan nonprioritas.

Proyek infrastruktur nonprioritas bisa ditunda agar dananya bisa dipakai untuk penanganan covid-19. Sedangkan, untuk untuk pembangunan fisik yang prioritas diupayakan tidak dilakukan realokasi anggaran.

"Sekarang karena (anggaran) ke covid-19, berarti semua kekuatan APBD diarahkan ke covid-19 dulu. Nanti setelah diadakan penyisiran baru dilihat mana prioritas yang bisa jalan mana tidak tentu dengan dukungan APBN yang penting," paparnya.

Upaya realokasi dana yang dilakukan Pemprov Bali, kata dia, tidak terlambat. Hanya saja belum mencantumkan pagu anggaran di tiga fokus bidang utama, yakni penanganan di bidang kesehatan, pemulihan ekonomi, serta jaring pengaman sosial (social safety net).

Ia menyatakan dana Rp 756 miliar itu siap untuk disalurkan untuk tiga fokus bidang dan jika nanti masih kekurangan akan dilakukan penyisiran kembali.

"Dananya siap yang pastinya. Alokasi tinggal menunggu tim di Satgas ini. Jadi aman, tinggal disalurkan," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(put/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER