Corona, Lebih dari 100 Negara Ketuk Pintu IMF Mau 'Ngutang'

CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2020 13:19 WIB
Ilustrasi uang dolar
IMF menerima permintaan pinjaman darurat dari lebih dari 100 negara anggota untuk penanganan wabah virus corona. Ilustrasi. (Pixabay/RabidSquirrel).
Jakarta, CNN Indonesia -- Dana Moneter Internasional (IMF) mendapat permintaan pinjaman darurat dari lebih dari 100 negara untuk penanganan wabah virus corona (covid-19). Angka itu lebih dari separuh anggota IMF yang berjumlah 189 negara.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam konferensi pers Pertemuan Musim Semi (Spring Meetings) 2020 pada Rabu (16/4) yang diunggah dalam situs resmi IMF.

"Kami menanggapi sejumlah permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pembiayaan darurat yaitu dari lebih dari 100 negara," kata Georgieva, dikutip Kamis (16/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, lembaga pinjaman multilateral ini telah menyetujui pemberian pinjaman kepada lebih dari 20 negara. Jumlah tersebut akan meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

Saat ini, IMF memiliki kapasitas pinjaman hingga US$1 triliun untuk membantu anggota menghadapi pandemi virus corona. Selain itu, IMF juga telah menggandakan akses untuk mendapatkan pinjaman darurat yang akan memungkinkan lembaga multilateral ini memenuhi permintaan pendanaan sekitar US$100 miliar.

Georgieva mengungkapkan wabah virus corona telah membuat dunia mengalami krisis ekonomi di mana pertumbuhan ekonomi akan mengalami kontraksi 3 persen. Bahkan, ia menyebut resesi yang dialami dunia tahun ini lebih parah dibandingkan The Great Depression pada era 1930-an.

Selanjutnya, dewan eksekutif IMF akan membahas saluran likuiditas jangka pendek baru untuk negara-negara dengan fundamental ekonomi yang kuat. IMF juga akan menjajaki instrumen tambahan untuk membantu pemenuhan kebutuhan keuangan negara anggota, termasuk cara terbaik menggunakan Hak Penarikan Khusus (SDR).

Menurut Georgieva, komunitas internasional harus meningkatkan upaya untuk membantu negara-negara yang paling rentan dengan memberikan peningkatan pendanaan serta keringanan utang, sehingga menciptakan ruang untuk pengeluaran bagi kebutuhan kesehatan yang mendesak dan mengurangi dampak ekonomi dari krisis.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER