Sri Mulyani Soroti Lonjakan Pengangguran Dunia karena Corona

CNN Indonesia
Jumat, 17 Apr 2020 16:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/3). Sri Mulyani memaparkan soal hasil pertemuan G-20 tingkat menteri keuangan dan gubernur sentral diantaranya perdagangan bebas, proteksionisme, peningkatan kerjasama di bidang perpajakan Internasional seperti Automatic Exchange of Information (AEOI) dan kondisi perekonomian global terkini. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pras/17.
Sri Mulyani mengungkapkan wabah virus corona mengerek angka pengangguran dunia. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut wabah virus corona berpotensi mengerek angka pengangguran di dunia, tidak hanya di Indonesia.

Sri Mulyani menyebutkan beberapa negara memproyeksi kenaikan tingkat pengangguran ke level dua digit tahun ini. Bendahara negara itu mencontohkan Amerika Serikat (AS) yang meramalkan tingkat pengangguran naik dari 3,7 persen tahun lalu ke kisaran 10 persen.

"(Tingkat pengangguran) AS (diprediksi) 10 persen bahkan ada yang mengestimasi 15 hingga 20 persen. Ini tingkat penganguran terbesar kalau dibandingkan sejarah dunia ketika depresi ekonomi," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (17/40).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu juga tingkat pengangguran di kawasan Eropa yang diprediksi sebesar 10,4 persen, naik dari tahun lalu 7,6 persen. Tingkat pengangguran Italia dan Prancis masing-masing diramal 12,7 persen dan 10,4 persen.

Sementara, pemerintah Jepang meramalkan tingkat pengangguran naik 3 persen, Hong Kong 4,5 persen, dan Australia 7,6 persen.

"Dengan penurunan (ekonomi) yang cepat dan tajam maka pengangguran meningkat di berbagai negara," ujarnya.

Di Indonesia sendiri, Sri Mulyani memperkirakan wabah corona akan menambah jumlah pengangguran 2,9 juta hingga 5,2 juta orang dalam skenario terberat.

Pada awal pekan ini, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan B Satrio Lelono mencatat jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan sudah mencapai 2,8 juta karena wabah corona.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para pengusaha untuk berusaha keras mempertahankan pekerja mereka walaupun sekarang usaha sedang tertekan oleh wabah virus corona. Bukan hanya itu, ia juga meminta semua pihak bahu membahu dan peduli kepada masyarakat kurang mampu.

"Mari bergotong royong secara nasional untuk mempertahankan capaian pembangunan dan memanfaatkannya untuk melakukan lompatan demi kemajuan," katanya.

Sebagai informasi, sejumlah perusahaan sekarang sedang mengalami tekanan hebat akibat penyebaran wabah virus corona. Tekanan hebat salah satunya dialami oleh pengusaha di sektor perhotelan.

Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebut 1.266 hotel tutup karena penyebaran wabah tersebut. Dari situasi itu, ada lebih dari 150 ribu karyawan yang terdampak.

[Gambas:Video CNN]

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER