Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat berharap pemerintah dan PT
Pertamina (Persero) segera menurunkan
harga BBM. Desakan mereka sampaikan terkait penurunan harga
minyak dunia secara tajam yang terjadi belakangan ini.
Suara desakan tersebut salah satunya disampaikan oleh Tulus Priambodo yang merupakan seorang pemilik usaha toko buku dan hewan ternak di Bekasi. Ia mengatakan penurunan harga BBM akan berdampak pada kebutuhan pokok.
"Belum senang kalau BBM belum turun dan kalau BBM turun kan harga-harga kebutuhan pokok enggak kemahalan," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Segendang sepenarian, desakan juga disampaikan oleh Dhani Murtopo pegawai swasta di Jakarta. Bahkan, ia meminta penurunan harga BBM bisa dilakukan sampai serendah mungkin mengikuti pelemahan minyak belakangan ini.
Desakan ia sampaikan dengan menggunakan logika; ketika harga minyak turun tajam, harusnya kondisi sama juga bisa terjadi pada BBM.
"Kalo menurut saya (penurunan harga BBM) ya sebanyak penurunan yang ada di dunia. Ini pemerintah kan mau cari margin. Tapi masa iya pemerintah mau ambil untung dari warganya sendiri. Ya turun sampai Rp2.000 lah, karena kan ada biaya logistik di Indonesia, kan Indonesia luas," ujarnya.
Selain masalah harga minyak, kedua orang tersebut mengatakan penurunan harga minyak juga diperlukan untuk membantu masyarakat yang kini tengah tertekan oleh penyebaran wabah virus corona.
"Kalau masa pandemi begini, saya pikir ekonomi pasti melemah karena segala sektor terhantam. Cuma toko-toko kebutuhan pokok yang masih oke. Kalau BBM turun, minimal membantu menahan laju harga kebutuhan pokok. Yang tadinya mau naik misalkan, eh enggak jadi naik," ucap Tulus.
[Gambas:Video CNN]Hakiki, seorang pegawai negeri sipil di salah satu kementerian di Jakarta mengatakan BBM sekarang ini memang perlu diturunkan. Pasalnya, harga BBM yang mahal di tengah wabah virus corona bisa berdampak pada banyak sektor usaha yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
"Harga BBM ini akan berpengaruh ke banyak sektor, termasuk logistik, bahan pokok, dan lain-lain, apalagi mau puasa dan lebaran." jelasnya.
Namun sayang, desakan masyarakat tersebut kemungkinan besar menabrak karang. Pasalnya, Pertamina melalui bos mereka Nicke Widyawati mengatakan sulit untuk menurunkan harga BBM walaupun saat ini harga minyak sedang turun.
Ia mengungkap secara bisnis, pilihan untuk menurunkan harga BBM dan bahkan menutup kilang memang lebih mudah dilakukan di tengah kondisi tersebut.Tetapi, hal tersebut tidak mungkin dilakukan Pertamina. Pasalnya, Pertamina merupakan BUMN."Sekarang BBM impor lebih murah. Kalau lihat harga (minyak) kaya gini, mending kami tutup semua kilang. Tapi tidak bisa seperti ini," ujarnya dalam RDP dengan Komisi VII DPR, Selasa (21/4).Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) bahkan minus US$37,63 per barel pada perdagangan Senin (20/4). Harga ini merupakan harga terendah sejak NYMEX membuka perdagangan minyak berjangka pada 1985 silam.
(nva/agt)