Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memproyeksi produksi
beras saat puncak panen bulan ini sebanyak 5,62 juta ton. Angka itu diklaim sesuai dengan tren
panen raya pada 2018 dan 2019 lalu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan masih akan ada daerah yang memiliki stok cadangan beras dengan jumlah terbatas meski panen raya terjadi bulan ini. Ia mencatat jumlah cadangan beras untuk stok nasional sebanyak 6,3 juta ton pada April 2020.
"Cadangan beras secara keseluruhan tersedia tapi tentu ada beberapa daerah yang mengalami cadangan terbatas," ungkap Airlangga dalam video conference, Selasa (28/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menyiasati hal itu, Airlangga bilang daerah yang cadangan berasnya terbatas akan disokong dari daerah lain yang mengalami surplus berlebihan. Ditambah, ada tambahan bantuan stok beras dari Perum Bulog sebanyak 450 ribu ton.
"Bantuan beras yang disampaikan Perum Bulog sebesar 450 ribu ton yang akan diberikan kepada daerah ini dikoordinasi oleh Kementerian Sosial," terang Airlangga.
Sementara, sebagian stok gula di dalam negeri akan dipenuhi dari impor. Airlangga menyatakan Perum Bulog akan menyediakan gula sebanyak 51.300 ton untuk kebutuhan nasional.
"Dari jumlah tersebut ada yang 21 ribu adalah impor dan 29 ribu lainnya dari pabrik gula dalam negeri," katanya.
Selanjutnya, ada pengalihan dari gula rafinasi sebanyak 191,76 ribu ton. Namun, Airlangga bilang ada masalah peredaran untuk beberapa ribu ton pengalihan gula rafinasi tersebut.
"Sehingga ada 182,76 ribu ton yang akan masuk ke pasar," imbuh Airlangga.
Tak sampai di situ, ia mengklaim ada stok gula di pabrik sebanyak 42 ribu ton dan stok di BUMN hingga swasta sebanyak 47 ribu ton. Dengan jumlah stok itu, Airlangga mengklaim total kebutuhan gula sepanjang Maret hingga April 2020 yang sebanyak 302 ribu ton akan tercukupi.
"Pemerintah akan melihat dan mengawal agar gula ini bisa dikeluarkan di daerah-daerah yang membutuhkan terutama di 30 provinsi," jelas dia.
Sementara itu, Airlangga menyatakan sudah ada impor bawang putih yang masuk untuk memenuhi kebutuhan nasional. Menurutnya, realisasi impor komoditas itu sejauh ini sebanyak 72 ribu ton.
"Sehingga masih ada barang yang masuk pada akhir bulan ini dan juga diharapkan jumlahnya nanti akan semakin meningkat yang tersedia di pasar," ucap Airlangga.
Ia menambahkan stok pangan lainnya terbilang cukup untuk kebutuhan nasional. Airlangga merinci stok cabai besar sebanyak 12 ribu ton, cabai rawit 26 ribu ton, bawang merah 1,3 juta ton, telur ayam 46 ribu ton, daging ayam 154 ribu ton, dan daging sapi 133 ribu ton.
[Gambas:Video CNN] (aud/age)