The Fed Tahan Bunga, Rupiah Perkasa Rp15.140 per Dolar AS

CNN Indonesia
Kamis, 30 Apr 2020 09:43 WIB
Lembaran mata uang rupiah dan dollar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7). Mata uang rupiah di pasar spot exchange berada di level Rp14.375 per dolar AS atau terdepresiasi 50 poin atau 0,35 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya yang berada pada nilai Rp14.325. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/18
Nilai tukar rupiah menguat ke Rp15.140 per dolar AS pada perdagangan Kamis (30/4) pagi. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.140 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pasar spot Kamis (20/4). Posisi ini menguat 155 poin atau 1,01 persen dari perdagangan sebelumnya di level Rp15.295 per dolar AS.

Penguatan mata uang Garuda senada dengan pergerakan mata uang lainnya di Asia. Tercatat, won Korea Selatan menguat 0,8 persen, baht Thailand 0,1 persen, dan dolar Singapura 0,06 persen.

Begitu pula dengan yuan China yang menguat 0,21 persen, ringgit Malaysia 0,61 persen, yen Jepang 0,01 persen, dan peso Filipina 0,18 persen. Sementara, dolar Hong Kong bergerak stagnan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, mayoritas mata uang negara maju justru bergerak di zona merah. Dolar Australia terpantau terkoreksi 0,17 persen, euro Eropa 0,04 persen, poundsterling Inggris 0,06 persen, dan dolar Kanada 0,04 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menyatakan rupiah berpotensi menguat hari ini dalam rentang Rp15.150 per dolar AS hingga Rp15.450 per dolar AS. Hal ini dipengaruhi oleh sikap The Fed yang masih mempertahankan suku bunga acuan di nol persen.

"Sentimen cukup positif pagi ini di pasar keuangan," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Sementara, faktor positif lainnya, antara lain harga minyak yang mulai bangkit (rebound), pelonggaran lockdown di sejumlah negara karena kasus virus corona yang mulai menurun, dan aktivitas manufaktur China yang mulai tumbuh pada April 2020.

"Sentimen positif tersebut memberikan indikasi awal ke pasar bahwa ekonomi global mulai pulih," pungkas Ariston.

[Gambas:Video CNN]

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER