Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) memerintahkan jajarannya mengutamakan korban pemutusan hubungan kerja (
PHK) untuk masuk dalam Program
Kartu Prakerja. Ini lantaran sudah ratusan ribu pekerja yang terkena PHK oleh perusahaan sebagai dampak dari penyebaran virus corona.
"Bagi pekerja yang dirumahkan saya minta diberikan prioritas dapat Kartu Prakerja," ungkap Jokowi dalam video conference, Kamis (30/4).
Berdasarkan laporan yang ia terima, jumlah masyarakat yang mendaftar Program Kartu Prakerja sudah tembus 8,4 juta orang. Angkanya jauh lebih tinggi dari slot yang disiapkan pemerintah yang hanya sebanyak 5,6 juta orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga sekali lagi agar korban PHK dapat prioritas," tegas dia.
Diketahui, pendaftaran Program Kartu Prakerja dimulai pada 11 April 2020 kemarin. Sejauh ini, sudah ada dua gelombang yang terisi lebih dari 300 peserta yang sudah bisa mengikuti pelatihan secara daring (online).
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program (PMO) Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengungkapkan jumlah peserta di gelombang pertama sebanyak 168.111 orang. Kemudian, jumlah di gelombang kedua meningkat menjadi 288.154 orang.
Ia bilang pendaftar Program Kartu Prakerja berasal dari seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Marauke. Namun, mayoritas berasal dari Pulau Jawa.
Setiap peserta yang lolos Program Kartu Prakerja akan mendapatkan total insentif sebesar Rp3,55 juta dari pemerintah. Dana itu terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali.
Program ini merupakan janji kampanye Jokowi dalam pemilihan presiden 2019 lalu. Awalnya, pemerintah menargetkan Program Kartu Prakerja diluncurkan awal Maret 2020, namun molor hingga pertengahan April 2020.
[Gambas:Video CNN] (aud/agt)