Jakarta, CNN Indonesia -- Dua dari empat
bank BUMN mengurangi pasokan
uang tunai jelang perayaan
lebaran di tengah pandemi virus corona. Alasannya, mayoritas masyarakat banyak melakukan transaksi nontunai dan digital atau elektronik.
BRI, salah satunya. Bank pelat merah nomor wahid ini hanya menyiapkan uang tunai sebesar Rp37,2 triliun selama ramadan sampai lebaran. Angka ini turun 22,82 persen dibandingkan momentum yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp48,2 triliun.
"Setiap tahun, memang tren kebutuhan uang kas menjelang lebaran semakin menurun karena masyarakat sudah mulai beralih ke transaksi digital," ungkap Direktur Jaringan dan Layanan BRI A Solichin dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain persiapan uang tunai, perusahaan juga memastikan operasional jaringan kantor dan e-channel beroperasi dengan baik.
Solichin menyatakan ada 236 kantor cabang BRI yang ditugaskan untuk memberikan layanan terbatas bagi masyarakat dan penebusan setoran bahan bakar minyak (BBM) dan non-BBM dari PT Pertamina (Persero) dan Perum Bulog (Persero).
"Kemudian, ada 17 kantor BRI yang melayani pick up services PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan 62 kantor BRI melayani pick up services PT Garuda Indonesia (Persero)," kata Solichin.
Kemudian, manajemen juga menyiapkan 18.667 mesin ATM dan mesin setor tarik tunai (mesin CRM) di berbagai wilayah di Indonesia. Manajemen akan melakukan pengecekan secara berkala untuk seluruh mesin tersebut.
"Sehingga, apabila terjadi kendala bisa segera diatasi secara cepat," imbuh dia.
Sementara, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Rully Setiawan bilang perseroan menyiapkan uang tunai sebesar Rp19,2 triliun selama ramadan dan lebaran tahun ini. Jumlah tersebut turun 24 persen dibandingkan 2019 lalu.
"Dari jumlah itu sebagian besar dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pengisian uang tunai di seluruh ATM Bank Mandiri sebesar Rp1,7 triliun per hari pada 4-25 Mei 2020," kata Rully dalam keterangan resmi.
Menurutnya, jumlah itu sama seperti total kebutuhan masyarakat selama ramadan dan lebaran tahun lalu. Kemudian, Rully bilang perusahaan akan memastikan jaringan IT berjalan optimal untuk mengantisipasi kenaikan transaksi nasabah pada pembayaran elektronik.
"Kami antisipasi kenaikan transaksi pada channel pembayaran seperti ATM, SMS banking, Mandiri Online, dan Mandiri Call agar tidak ada gangguan," pungkas Rully.
[Gambas:Video CNN] (aud/bir)