Jakarta, CNN Indonesia -- PT MRT Jakarta menyatakan pembangunan proyek
mass rapid transportation (
MRT) Fase 2A dari
Bundaran HI hingga Stasiun Kota ditunda hingga Juni 2020. Penundaan ini tak lepas dari wabah
virus corona yang semakin meluas di Jakarta.
"Betul, ada penundaan," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhammad Kamaludin saat dikonfirmasi
CNNIndonesia.com, Kamis (30/4).
Pembangunan proyek MRT Fase 2A sedianya dikerjakan pada Maret 2020 dan ditargetkan rampung pada Desember 2024. Namun, karena penundaan, proyek ini diperkirakan baru akan rampung sekitar Maret 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun begitu, Kamaludin mengatakan saat ini beberapa pekerjaan masih ada yang berjalan dengan aturan
physical distancing. Namun, akibat pandemi virus corona beberapa pekerjaan lainnya mesti ditunda.
Salah satu alasan penundaan pengerjaan MRT Fase 2A yakni karena sebagian tenaga kerja didatangkan dari Jepang. Sementara itu, Jakarta saat ini tengah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga tidak memungkinkan untuk mendatangkan pekerja dari Jepang.
Penundaan proyek MRT ini, lanjut Kamal, berimbas pada rencana operasional MRT. "Operasional fase 2A baru pada Maret 2026," kata dia.
Fase 2A dimulai dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Kota dengan total panjang jalur 6 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yakni Stasiun Thamrin, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok, dan Stasiun Kota.
Pembangunan Fase 2A dibagi ke dalam tiga paket kontrak sipil, terdiri dari paket kontrak CP 201, CP 202 dan CP 203. Periode konstruksi Fase 2A akan dimulai pada Maret 2020 dan direncanakan selesai pada Desember 2024.
(dmi/osc)