Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga
Saham Gabungan (
IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan Senin(4/5). Penguatan awal pekan ditopang rilis data inflasi April oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meramal inflasi berada dalam kondisi stabil.
"Hari ini peluang teknikal
rebound (balik arah) terlihat pada pergerakan IHSG," ujar William seperti dikutip dari risetnya, Senin (4/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Maret, BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan harga atau inflasi sebesar 0,1 persen secara bulanan (
month-to-month/mtm). Inflasi lebih rendah dari 0,28 persen pada Februari 2020 dan dari 0,11 persen pada Maret 2019.
Sementara, inflasi secara tahun berjalan (
year-to-date/ytd) sebesar 0,76 persen. Sedangkan secara tahunan (
year-on-year/yoy) mencapai 2,96 persen pada Maret 2020.
William memprediksikan IHSG bergerak dalam rentang
support 4.567 dan
resistance 4.801.
Senada, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi indeks saham bergerak menguat awal pekan. Laporan keuangan sejumlah emiten di kuartal I 2020 menunjukkan kinerja apik sehingga memberikan angin segar bagi pasar saham.
"Indeks diprediksi menguat. Secara teknikal mengindikasikan potensi penguatan," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]Ia meramal IHSG bergerak dalam rentang
support 4.510-4.613 dan
resistance 4.773-4.830. Menurutnya, pelaku pasar juga masih mengikuti perkembangan pandemi Covid-19 secara global maupun domestik.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak melemah. Indeks Dow Jones turun 2,56 persen ke level 23.723. S&P 500 tertekan 2,81 persen ke level 2.830, dan Nasdaq Composite terjun 3,20 persen menjadi 8.604.
(ulf/agt)