Investasi Sektor Energi Diramal Anjlok Gara-gara Corona

CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2020 05:55 WIB
Kilang Minyak Laut
Badan Energi Internasional (IEA) menengarai perusahaan energi memangkas investasi di tengah permintaan yang menurun.. Ilustrasi. (iStock/bomboman).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Energi Internasional (International Energi Agency/IEA) memperkirakan investasi sektor energi tahun ini anjlok sekitar 20 persen dari 2019 atau hampir US$400 miliar karena pandemi virus corona.

Dalam laporan terbarunya, IEA mengungkapkan perusahaan energi memangkas belanja di tengah permintaan yang merosot. Penurunan investasi terbesar akan terjadi pada industri minyak shale di AS. Sementara, penurunan investasi sektor energi terbarukan diperkirakan masih lebih rendah dibandingkan minyak.

"Seluruh sektor energi -- minyak, gas, energi terbarukan -- seluruhnya terpengaruh, tetapi dampak terbesar dirasakan oleh minyak shale," ujar Direktur IEA Fatih Birol seperti dikutip dari AFP, Rabu (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, IEA memperkirakan investasi sektor minyak bakal merosot sekitar sepertiga. Adapun investasi minyak shale diramal anjlok separuh.

Khusus untuk sektor energi terbarukan, penurunannya diperkirakan hanya 10 persen. Dari sisi nominal, investasi sektor terbarukan juga masih di bawah kebutuhan untuk menciptakan ekosistem energi terbarukan di dunia. Namun, porsinya terhadap keseluruhan investasi sektor energi diperkirakan meningkat.

IEA mengingatkan investasi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang. Apabila investasi tidak mencukupi, industri akan kesulitan memenuhi permintaan ke depan.

"Ada risiko terkait pemangkasan investasi tahun ini akan mengarah pada ketidakseimbangan pasar di masa mendatang, yang akan memicu siklus harga energi baru atau volatilitas," ujarnya.

IEA memperkirakan bila investasi minyak berada di level 2020 maka pasokan pada 2025 akan 9 juta barel per hari lebih rendah dari proyeksi awa. Artinya, pasar akan ketat dan memicu kenaikan harga saat permintaan kembali ke level sebelum krisis.

Lebih lanjut, Birol mendorong negara-negara dunia untuk terus melanjutkan transisi ke energi bersih dengan memasukkannya dalam program pemulihan dari pandemi corona. Percepatan transisi ke energi besar akan membangkitkan investasi pada energi bersih.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER