PLN dan Pertamina Terapkan Skenario New Normal Usai Lebaran

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2020 18:45 WIB
Petugas PLN melakukan pengecekan gardu listrik di komplek Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2019. PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya bersiaga menjaga keandalan pasokan listrik di Gedung DPR/MPR jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019 - 2024 yang akan dilaksanakan pada Minggu, 20 Oktober 2019. CNN Indonesia/Bisma Septalisma
PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) akan menerapkan skenario new normal usai lebaran. . (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) mulai menerapkan skenario normal baru (the new normal) usai lebaran. Sebelumnya, perseroan telah menjalankan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) selama dua bulan untuk menekan penyebaran pandemi virus corona.

"Kami menyiapkan diri sesuai arahan dan kebijakan Pemerintah melalui Kementerian BUMN, baik secara internal maupun eksternal," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (19/5).

Secara internal, perusahaan tengah melengkapi protokol bekerja sesuai dengan protokol yang sudah dikeluarkan pemerintah untuk pegawai yang bekerja dari kantor maupun dari rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan di sisi eksternal, PLN memastikan bahwa seluruh aktivitas new normal yang akan dimulai setelah lebaran tercukupi kebutuhan listriknya dalam kuantitas dan kualitas yang baik," ujarnya.

Saat ini, sosialisasi kepada para pegawai PLN di seluruh Indonesia juga telah dilakukan, sehingga ketika skenario tersebut dijalankan sudah mengikuti protokol yang dimaksud.

Persiapan untuk menjalankan skenario new normal juga dijalankan oleh PT Pertamina (Persero). Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut arahan Menteri BUMN Erick Thohir melalui surat nomor S-336/MBU/05/2020 pada 15 Mei 2020 perihal Antisipasi Skenario The New Normal BUMN.

"Pertamina sedang mempersiapkan penyusunan protokol untuk mengantisipasi skenario The New Normal di seluruh lini kegiatan operasional baik di hulu, pengolahan, distribusi hingga pelayanan di SPBU di seluruh Indonesia," ujar Direktur Utama Nicke Widyawati daam keterangan terpisah.

Pada skenario yang akan dimulai pada 25 Mei 2020 tersebut, perseroan menyiapkan protokol yang akan mengatur langkah-langkah dan tahapan yang akan diterapkan, diantaranya terkait kewajiban penggunaan masker, sterilisasi lingkungan kerja maupun pemeriksaan kesehatan dan tracking kondisi pekerja.

Selain itu, juga terkait pengaturan kehadiran pekerja di kantor dan di daerah operasi, pengaturan pertemuan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi dan digitalisasi, maupun pengaturan pelayanan kepada pelanggan dengan physical distancing maupun mendorong penggunaan digital payment melalui aplikasi MyPertamina.

Sampai saat ini, lanjut Nicke, perseroan tetap fokus menerapkan protokol yang ketat di seluruh wilayah operasi untuk memastikan kesehatan pekerja dan stakeholder lainnya serta memitigasi agar tidak terjadi penyebaran virus Covid-19 di area operasi. Penerapan protokol tersebut diawasi oleh Satgas Covid-19 Pertamina yang telah terbentuk sejak Maret lalu.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER