Bali Berpotensi Jadi Tempat Wisata Percontohan era New Normal

CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2020 22:30 WIB
Petugas membersihkan area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang sepi pengunjung di Badung, Bali, Sabtu (21/3/2020). Pemprov Bali mengeluarkan seruan untuk menutup sementara kegiatan kunjungan di obyek wisata di seluruh Bali sebagai upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 atau Virus Corona. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/hp.
Menparekraf Wishnutama menilai penanganan penyebaran virus corona di Bali sangat baik sehingga memungkinkan jadi proyek percontohkan kawasan wisata.. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menyatakan Bali berpotensi menjadi proyek percontohan (pilot project) kawasan wisata pertama yang akan dibuka pada tatanan kehidupan baru (new normal).

Pasalnya, Bali dianggap mampu menangani penyebaran virus corona secara baik sehingga jumlah kasus wabah tersebut tak sebanyak di kawasan lain.

"Memang Bali adalah salah satu provinsi yang sangat baik penanganan dan perkembangan kasus virus corona juga terlihat sampai hari ini (tak membludak) sehingga mempunyai potensi lah untuk kami lakukan (sebagai pilot project)," ungkap Wishnutama dalam video conference, Kamis (28/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walaupun begitu, ia belum bisa memastikan kapan wisata di Bali akan kembali dibuka. Pasalnya, hal itu masih harus dibicarakan oleh pemerintah setempat.

"Tapi kembali lagi saya harus berkoordinasi dengan kepala daerah masing-masing," terang Wishnutama.


Ia menjelaskan masing-masing gubernur harus berkoordinasi juga dengan bupati setempat sebelum membuka kawasan wisata di daerah masing-masing. Koordinasi ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah daerah itu benar-benar layak dibuka kembali untuk umum di tengah pandemi virus corona.

"Kerja sama pemerintah pusat, daerah, sampai kabupaten itu penting untuk melaksanakan protokol kesehatan," ucap Wishnutama.

Selain itu, ada standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan sebelum membuka kembali kawasan wisata. SOP itu akan berbeda-beda di masing-masing bidang dan tempat.

"SOP tersebut banyak kaitannya misalnya hotel, restoran, dan lain-lain. Itu yang akan diterapkan," ujar Wishnutama.

Kemudian, ada simulasi dan uji coba atas SOP yang dibuat tersebut. Hal ini untuk mengetahui apakah SOP itu bisa diterapkan dengan efektif di kawasan wisata itu.

"Jadi ada simulasi, setelah simulasi dilakukan sosialisasi dan masuk masa uji coba. Tentunya kami prioritaskan nantinya di daerah-daerah yang sudah siap," Wishnutama.

Ia memproyeksi seluruh tahapan itu akan memakan waktu minimal satu bulan sejak daerah itu dikatakan oleh pemerintah setempat aman untuk dibuka kembali. Namun, Wishnutama belum bisa menyatakan secara spesifik kapan tepatnya tempat wisata akan mulai dibuka kembali.

"Ini kembali tergantung pada daerah masing-masing," pungkas Wishnutama.

[Gambas:Video CNN]

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER