Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri
BUMN Erick Thohir memprediksi kondisi
new normal akan berlangsung selama empat hingga lima bulan ke depan. Karena itu, ia meminta perusahaan-perusahaan pelat merah untuk menyiapkan protokol kesehatan agar bisa beroperasi normal di tengah pandemi Covid-19.
"Tidak mungkin langsung (selesai).
New normal akan memakan waktu 4-5," katanya dalam webminar bertajuk Silaturahome, Selasa (26/5).
Menurut Erick, kondisi kenormalan baru itu bisa berlangsung cukup lama karena pemerintah belum bisa memprediksi kapan vaksin Covid-19 bisa ditemukan dan diproduksi secara massal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, menurut Erick, kondisi n
ew normal tersebut bisa dibagi ke dalam dua fase, yakni tanpa vaksin dan setelah ditemukannya vaksin.
"Berarti kalau kita hitung dari bulan ini baru Juni, dimulai. Vaksin misalnya ditemukan Februari, Januari-Februari itu masih sembilan bulan lagi," tuturnya.
Oleh karena itulah ia menyatakan agar new normal tidak mengganggu kinerja BUMN, jajaran direksi harus dapat menerapkan pola kerja lebih fleksibel yakni dengan menerapkan sistem kerja dari rumah (
work from home),
virtual meeting dan lain sebagainya.
Selain fleksibel, direksi juga harus memastikan situasi kerja di tempat mereka dijalankan
dengan protokol kesehatan ketat mulai dari menjaga kebersihan, menjaga jarak, cuci tangan hingga penggunaan masker.
Arahan lain, akselerasi teknologi. Direksi harus mampu membawa BUMN menyesuaikan diri dengan teknologi informasi seperti
e-office,
digital monitoring dan
evaluation,
big data analytics dan lain-lain.
[Gambas:Video CNN]Erick mengakui penerapan protokol kesehatan di kondisi
new normal memang tak mudah. Sebab, tiap BUMN memang memiliki kriteria dan pendekatan yang berbeda dalam operasinya.
"Ada beberapa BUMN yang tidak bisa melakukan secara penuh, misalnya di
airport, tentu ini dilakukan dengan minimum. Yang lain di pertambangan, misalnya, sistem
reporting-nya benar-benar memakai
distance, selama bisa pakai digital kita harus lakukan tapi kalau ada yang enggak bisa mau tidak mau kita jaga protokol kesehatannya," kata Erick.
(hrf/agt)