Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkolaborasi dengan Gojek dan Grab, menghadirkan terobosan skema khusus pinjaman bunga ringan bagi pengendara ojek online (ojol) sehingga mampu mengurangi beban finansial pekerja sektor informal yang bertumpu pada pendapatan harian di masa pandemi COVID-19. Besaran pinjaman khusus yang diberikan tersebut mulai Rp 5 juta hingga Rp 20 juta.
Salah satu pengemudi ojek online Teddy Sunardi (46) berkesempatan untuk mengikuti program dari BRI tersebut. Teddy mengungkapkan pada awalnya ia mendapatkan pesan dari Gojek bahwa dirinya bisa mendapatkan pinjaman dari BRI dengan cara mengisi formulir secara elektronik.
"Setelah menunggu saya mendapat info dari BRI kalau pengajuan pinjaman saya disetujui. Kemudian saya diminta menyerahkan foto copy identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga) dan pinjaman langsung ditransfer ke rekening," ujar Teddy, dalam keterangan tertulis.
 Foto: dok. BRI |
Sebelum menjadi pengemudi ojek online, Teddy menceritakan ia pernah bekerja di bagian pergudangan pada sebuah perusahaan tekstil di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Musibah kebakaran yang menimpa perusahaan tempatnya bekerja, mengharuskan Teddy untuk banting setir guna memenuhi tuntutan dan kebutuhan hidup keluarga.
"Pernah diusir sama ojek pangkalan (opang), dikomplain penumpang, ya namanya juga kerja di bidang jasa, pasti ada saja orang yang tidak puas," ungkapnya.
Teddy juga menceritakan bahwa sebelum pandemi ini meluas, dirinya bisa mengambil 20 trip perjalanan. Jika dikonversikan dalam penghasilan bulanan, maka dia mampu mengumpulkan sedikitnya Rp7,5 juta sebulan.
"Dapat segitu saya kerjakan mulai dari jam 7 pagi sampai pukul 5 sore," ungkap Teddy.
Namun sejak COVID-19 meluas, pendapatannya terpangkas hingga 50%. Alhasil Teddy terpaksa menambah jam kerjanya hingga malam hari.
"Untuk menyiasatinya, biasanya jam 5 saya sudah di rumah, kalau sekarang sehabis Magrib saya melanjutkan bekerja. Jadi jam terbang ditambah biar cukup. Pokoknya sampai kira-kira cukup lah," ujarnya.
Untuk menyiasati kebutuhan hidup yang tidak bisa ditunda atau ditangguhkan serta tanggungan anaknya yang kuliah dan seorang lagi yang masih kelas 2 SMA, Teddy dan istrinya berupaya untuk memangkas dan menahan biaya yang tidak diperlukan.
"Pokoknya dan ibarat kata harus ada yang dipangkas, hemat-hemat lah, saya maju terus pokoknya," kata Teddy.
Kemudian terkait dengan mekanisme pengembalian pinjaman tersebut, Teddy menuturkan hal ini dilakukan secara harian dan langsung dipotong oleh perusahaan aplikator transportasi tempatnya bekerja.
Teddy mengatakan dengan dana pinjaman yang diperolehnya, ia berharap dapat meringankan beban keluarga selama pandemi melanda. Selain itu, ia juga berharap agar BRI terus menjalankan program tersebut untuk membantu pengendara ojek online lainnya yang terdampak COVID-19.
"Saya berharap terus berjalan, terus ada sehingga bisa meringankan beban driver ojek lainnya," pungkas Teddy.
Sebagai informasi, dalam program ini BRI memberikan suku bunga terjangkau di mana cicilan dapat dibayarkan oleh penerima kredit secara harian, dan pembebasan cicilan 3 bulan pertama dari masa pinjaman 24 bulan.